JAKARTA – ASN Corporate University di Pejompongan, Jakarta, melaksanakan Asesmen Akademik bagi peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I LX Angkatan LX, pada Jumat (4/10/2024).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Kamaruddin Amin dan Pelatih Amber Rahayu menjadi ahlinya. Selain itu, ada tim pemeriksa Departemen Administrasi Negara (LAN) yakni Wakil Presiden Bidang Kebijakan Pendidikan dan Administrasi Negara Tri Widodo Wahyu Utomo.
Salah satu rencana perubahan yang disampaikan oleh peserta adalah Prof. Waryono, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI. Program ini fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas insan berbakat dengan menciptakan SDM HERO (Humanity, Empowerment, Responsibility, Optimism). Langkah ini diambil mengingat kapasitas zakat Indonesia yang besar yaitu Rp327,6 triliun, namun pencapaiannya akan mencapai Rp31 triliun pada tahun 2023.
Prof. Waryono mengatakan permasalahan utama pengelolaan zakat di Indonesia antara lain rendahnya literasi zakat, rendahnya kepercayaan terhadap lembaga zakat, serta kualitas dan kuantitas sumber daya manusia amil yang masih belum merata. Oleh karena itu, Program Zero Poverty bertujuan untuk mengembangkan ekosistem Amil Zakat yang meliputi Buku Profil HR Amil, kamus kapasitas, panduan desain Amil HR, serta penguatan informasi profil oleh Amil HR Simsat. Dikelola oleh Kementerian Agama.
Pada saat evaluasi, Prof. Kamaruddin Amin mengatakan, proyek ini harus diselenggarakan dengan rencana pengembangan Amil yang terencana. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan Basnas dan Kementerian Agama dalam mempersiapkan penyaring dan beasiswa bagi Amil ke depan agar sumber daya manusia dapat dikembangkan secara profesional dan bersifat finansial untuk menangani sumber daya Zakat yang terus berkembang.
Tri Widodo Wahyu Utomo dari LAN RI pun menyambut positif perubahan ini. Menurutnya, pengumpulan informasi Profil Sumber Daya Manusia Amil pada Sistem Informasi Zakat Kemenag merupakan langkah penting dalam mendukung keberhasilan Program Pengentasan Kemiskinan.
“Proyek ini perlu diikuti dengan tanggung jawab bersama untuk memastikan hasil yang baik di bidang ini,” katanya.
Tri Widodo juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang ada. Ia mengatakan, pengelolaan zakat harus memiliki petugas amil yang berkompeten, sehingga Kementerian Agama harus segera melaksanakan rencana peningkatan kapasitas organisasi.
Dengan harapan yang besar terhadap Program Tanpa Kemiskinan, Prof. Waryono mengatakan, proyek ini merupakan langkah nyata pengentasan kemiskinan melalui Zakat. Beliau menutup pemaparannya dengan kesepakatan. “Zero to Hero Amil untuk Pengentasan Kemiskinan, Berbaik hatilah pada Kemiskinan, Dukung Amil, Tuntaskan Zakat, Dukung Indonesia, Sejahterakan Masyarakat!” Dia berkata.