Astana: Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan rudal balistik hipersonik Oreshnik.
Dia mengatakan militernya sedang memilih sasaran di Ukraina untuk serangan rudal hipersonik terbaru.
Kata Putin dalam pertemuan dengan sekutu regional utama Moskow di Astana, Kazakhstan pada hari Kamis.
“Instalasi militer juga dapat menjadi sasaran perusahaan pertahanan dan industri, terutama karena rezim Kyiv telah berulang kali berupaya menyerang instalasi kepentingan nasional di Rusia,” lanjutnya.
Putin menambahkan bahwa Moskow sudah memiliki beberapa rudal Oreshnik dan telah memulai produksi sistem senjata canggih ini dalam skala besar.
Berbicara kepada rekan-rekannya di Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), Putin menegaskan kembali bahwa serangan rudal Oreshnik yang pertama pada minggu lalu adalah tanggapan Moskow terhadap Barat yang mengizinkan Kyiv menembakkan senjata jarak jauh jauh ke dalam wilayah Rusia.
Menurut Putin, hal ini menunjukkan bahwa negara-negara anggota NATO terlibat langsung dalam konflik tersebut.
Dia mengatakan militer Rusia melancarkan 90 serangan rudal dan 100 serangan drone terhadap sasaran militer di Ukraina pada Rabu malam.
Serangan itu dilakukan sebagai respons atas serangan berulang kali yang dilakukan Kiev dengan menggunakan senjata Barat. Dia memperingatkan bahwa serangan rudal Oreshnik mungkin akan terjadi lebih banyak lagi.
“Oreshnik tidak ada bandingannya di dunia, dan tentu saja, saya yakin tidak akan ada yang lain dalam waktu dekat,” katanya.
“[Sistem] memiliki lusinan hulu ledak pelacak yang menyerang target mereka dengan kecepatan Mach-10. Suhunya mencapai 4.000 derajat, tambah Putin.
Segala sesuatu yang menjadi pusat serangan akan hancur menjadi partikel-partikel elementer dan berubah menjadi debu, jelasnya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (29/11/2024).
Oreshi mampu menghancurkan sasaran kuat yang terkubur di bawah tanah, kata Putin.
Serangan skala besar dengan rudal semacam itu akan memiliki kekuatan yang sebanding dengan serangan nuklir, jelasnya.
“Kami sekarang memiliki beberapa unit yang siap digunakan. Tentu saja, jika serangan senjata jarak jauh Barat terus berlanjut di wilayah kami, kami akan meresponsnya, termasuk dengan memulai lebih banyak uji tempur sistem Oreshnik,” tambah Putin.
Berbicara pada pertemuan CSTO, Putin membandingkan sistem rudal Rusia dengan spesifikasi yang sama dengan rudal ATACMS AS dan rudal SCALP/Storm Shadow Perancis-Inggris, yang digunakan Kyiv melawan Rusia.
Menurutnya, senjata Moskow lebih unggul dalam beberapa hal, dan negara tersebut memproduksi lebih banyak senjata daripada yang bisa diproduksi seluruh kelompok NATO.