MOSKOW – Presiden Vladimir Putin berharap NATO akan mengindahkan peringatannya tentang konsekuensi membiarkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang diberikan kepada Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Ketika ditanya oleh reporter televisi Rossiya-1 Pavel Zarubin apakah sekutu Kiev di NATO telah mengindahkan peringatannya, Putin menjawab: “Mereka tidak memberi tahu saya apa pun tentang hal itu, tapi saya harap mereka melakukannya.”
Putin menekankan bahwa tentara Ukraina tidak bisa secara mandiri menggunakan senjata canggih.
“Hanya para ahli dari negara-negara NATO yang dapat melakukan hal ini, karena memerlukan intelijen luar angkasa, yang tidak dimiliki Ukraina,” katanya.
“Apa yang terjadi sekarang adalah hasil kerja pasukan NATO,” tambah pemimpin Kremlin tersebut.
“Satu-satunya pertanyaan adalah apakah mereka akan membiarkan diri mereka menyerang jauh ke wilayah Rusia atau tidak,” tegasnya, seperti dikutip Russia Today, Senin (28/10/2024).
Putin telah berjanji bahwa Moskow akan menggunakan berbagai respons jika Ukraina menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh yang disediakan oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya.
“(Kementerian Pertahanan Rusia) sedang memikirkan bagaimana menanggapi serangan jangka panjang di wilayah Rusia, mereka menawarkan jawaban berbeda,” kata Putin.
“Bagaimana meresponsnya, kapan dan di mana secara spesifik – masih terlalu dini untuk membicarakannya sekarang. Namun faktanya, departemen militer kami sedang memikirkannya dan akan menawarkan opsi berbeda,” tambah Putin.
Selama berbulan-bulan, Kiev telah mendesak Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya untuk mencabut larangan serangan jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh yang dikirim ke Barat, dan menyalahkan keengganan mereka atas kegagalan di lapangan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memasukkan seruan penggunaan senjata dari negara-negara NATO untuk melakukan serangan semacam itu dalam apa yang disebutnya sebagai “rencana kemenangan”.
Daftar tuntutan yang baru-baru ini diungkapkan untuk mengakhiri peran yang sedang berlangsung sejauh ini ditanggapi dengan hati-hati oleh banyak pemimpin Eropa.