JAKARTA – Ratu Letizia memberikan tanggapan baru-baru ini saat berkunjung ke komunitas terdampak banjir di Paiporta dekat Valencia, Spanyol. Namun dalam pertemuan tersebut ada yang dilempar benda dan bunga.
Ratu Letizia mulai berjalan menjauh dari kelompoknya, ketika sebuah bunga dilemparkan ke arahnya dan mengenai wajahnya.
Namun menurut laporan Marca, Ratu melanjutkan perjalanannya untuk berbicara dengan warga yang tampaknya terkena dampak keadaan darurat ini sambil menitikkan air mata.
Bagaimana perasaan mereka bisa seperti ini? Bagaimana mereka bisa marah? Ratu Letizia mengatakan kepada ABC.
Ratu Spanyol tidak banyak bicara saat menangis di depan masyarakat Paiporta. Para raja pun mendengarkan seruan banyak warga dan sebagian besar menentang presiden.
Di tengah situasi mencekam tersebut, Ratu Letizia akhirnya bersuara kepada warga Paiporta, beberapa di antaranya menunjukkan dukungannya, namun tak henti-hentinya mengungkap momen sulit yang mereka alami.
Sebelumnya, banjir yang melanda Valencia pada 29 Oktober 2024 menjadi rekor sejarah kelam Spanyol. Banjir ini merupakan salah satu bencana alam terbesar di negara Matador.
Bencana ini tidak hanya menghancurkan banyak kota di Valencia, tetapi juga berdampak pada wilayah Castilla-La Mancha dan Andalusia. Namun, warga Valencia sangat menderita, dengan lebih dari 200 orang tewas dan banyak yang hilang.
Raja dan Ratu Spanyol, Perdana Menteri Pedro Sánchez dan Presiden Generalitat Valencia, Carlos Mazón, juga dijadwalkan mengunjungi Paiporta, salah satu daerah yang terkena dampak. Ketika mereka tiba, itu adalah saat yang sulit, kerumunan orang yang hidup di masa kemiskinan yang parah.
Pedro Sánchez keluar dari rombongan setelah dituduh warga Paiporta yang melemparkan banyak barang, termasuk batu dan lumpur.
Kepala Negara memutuskan tetap melanjutkan perjalanan untuk menenangkan situasi, meski warga terus melemparkan barang ke arahnya.