Ratusan Tentara Israel Menolak Dikirim ke Medan Perang, Berikut 3 Motifnya

Ratusan Tentara Israel Menolak Dikirim ke Medan Perang, Berikut 3 Motifnya

Gaza – Seratus tiga puluh tentara Israel mengatakan mereka akan menolak untuk bertugas di tentara pendudukan kecuali rezim sayap kanan di Tel Aviv secara aktif menerapkan perjanjian penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza.

Langkah ini menyusul meningkatnya kritik lokal terhadap penanganan pemerintah Netanyahu terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan eskalasi regional.

Ratusan tentara Israel menolak dikirim ke medan perang, berikut 3 alasannya 1. Menurut “Haaretz”, tentara tersebut mengirimkan surat kepada para menteri pemerintah dan kepala staf militer. Para penandatangan surat tersebut termasuk tentara cadangan dan wajib militer dari berbagai pihak cabang militer, termasuk Korps Lapis Baja, Korps Artileri, Komando Front Dalam Negeri, Angkatan Udara dan Angkatan Laut.

“Sekarang jelas bahwa kelanjutan perang di Gaza tidak hanya akan menunda kembalinya para korban penculikan dari penawanan, namun juga akan membahayakan nyawa mereka,” kata para penandatangan surat tersebut.

Banyak sandera yang tewas dalam serangan IDF, lebih banyak daripada operasi militer untuk menyelamatkan mereka.”

2. Kami ingin para korban penculikan kembali hidup-hidup dalam keadaan ultimatum, para prajurit berkata: “Kami para pelayan dan bertugas dengan pengabdian penuh dan dengan risiko nyawa kami menyatakan bahwa kecuali pemerintah segera mengubah arah dan mencoba mencapai kesepakatan untuk membawa pulang para korban penculikan, kami tidak dapat melakukannya lagi, kami akan terus bekerja.”

Surat tersebut selanjutnya memperingatkan bahwa bagi sebagian orang, “garis merah telah terlampaui”. Bagi yang lain, “garis merah semakin dekat” dan dia menambahkan bahwa “harinya akan tiba ketika kita, dengan hati yang patah, akan berhenti melayani”.

3. Memahami gencatan senjata Penolakan untuk menjadi tentara terjadi setelah Israel menolak perjanjian gencatan senjata untuk melanjutkan genosida di Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengganggu perundingan gencatan senjata dengan memperkenalkan syarat-syarat baru, seperti desakannya untuk mempertahankan pasukan pendudukan di Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza-Mesir.

Israel juga membunuh puluhan sandera dan memperluas agresi militernya di wilayah tersebut, dengan mengebom Tepi Barat, Yaman, Iran, Suriah dan Lebanon yang diduduki secara ilegal, tempat satu juta orang mengungsi. Kritikus mengatakan Israel menginginkan perang regional untuk mendapatkan kembali sanderanya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *