WAHYU BUDI SANTOSO – Renault Group, pemegang saham terbesar Nissan dengan pangsa hampir 36 persen, kini sedang mengevaluasi opsi terbaik pasca pengumuman rencana merger antara Nissan dan Honda.
Renault mengatakan dalam pernyataan resminya bahwa mereka sedang mempertimbangkan semua opsi berdasarkan kepentingan terbaik grup dan pemegang sahamnya.
Jika rencana merger ini berhasil, maka hal ini dapat menciptakan perusahaan mobil terbesar ketiga di dunia.
Namun peran Renault dalam merger ini masih belum jelas. Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan dan Renault, menyarankan agar Renault mempertimbangkan untuk menjualnya ke Nissan dan Honda.
Ia juga yakin Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) mungkin berperan dalam mendorong Honda melakukan merger ini.
Renault menegaskan kembali komitmennya terhadap proyek-proyek yang ada dengan Nissan dan Mitsubishi dalam aliansi mereka, sambil terus menerapkan strategi yang menambah nilai bagi grup.
Sementara itu, Nissan dan Honda menghadapi tantangan dalam industri otomotif yang semakin padat, dimana kedua perusahaan berupaya meningkatkan margin operasi dan kehadiran mereka di pasar kendaraan listrik.
Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi dan bagaimana struktur kepemilikan dan kerja sama antara perusahaan-perusahaan ini akan berubah jika Nissan dan Honda bergabung.
