JAKARTA – Sejarah pendidikan Ustaz Adi Gidayat (UAH) menjadi ulasan menarik yang patut untuk disimak. Ulama terkemuka Indonesia itu diyakini bisa menjadi calon kuat pengganti Hasu Miftah yang baru saja mengundurkan diri sebagai utusan khusus Presiden untuk kerukunan umat beragama dan pengembangan tempat keagamaan.
Diberitakan sebelumnya, Gus Miftah meninggalkan jabatan Presiden yang diberi wewenang khusus untuk kerukunan umat beragama dan pengembangan objek keagamaan. Hal ini terjadi tak lama setelah sosoknya menjadi viral saat diduga menghina penjual es teh.
Baca juga: Bagaimana Kita Tahu Jika Taubat Kita Diterima oleh Allah SWT? Demikian penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Beberapa waktu berlalu dan publik bertanya-tanya apakah Has Miftah akan digantikan. Dari sekian banyak nama, muncul sosok pendakwah kondang Ustaz Adi Hidayat.
Setelah nama Adi Hidayat muncul, banyak orang yang tertarik dengan latar belakang pendakwah kondang ini, khususnya ajaran sejarahnya. Simak ulasan berikut ini untuk itu.
Sejarah Pendidikan Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Gidayat (UAH) lahir di Pandeglang, Banten pada 11 September 1984. Beliau memulai pendidikan formalnya di TK Pertiwi Pandeglang pada tahun 1989.
Setelah itu Adi Hidayat melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga Kelas III. Ia kemudian pindah ke SDN III Pandeglang hingga tamat Kelas VI.
Baca Juga: Ibarat Langit dan Bumi, Permohonan Pembelaan Has Miftah Jauh Lebih Kecil Dibandingkan Seruan Pembebasannya
Selain sekolah dasar formal, Adi Hidayat juga bersekolah di Madrasah Salafiyya Sanusiya Pandeglang semasa kecil hingga lulus pada tahun 1997. Jadi dia pergi ke sekolah umum di pagi hari dan kemudian ke seminari di sore hari.
Adi Hidayat kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di Pondok Pesantren Darul Arkam Muhammadiyah Harut. Di sini ia mendapat bimbingan dari banyak guru, terutama dari Bui K. H. Miskuna al-Syatibi.
Adi Hidayat lulus dengan predikat sangat memuaskan sekaligus dalam 2 bidang (agama dan umum). Semasa kuliahnya, ia juga berkesempatan untuk mempresentasikan makalah penelitian “Konsep ESQ dalam Al-Qur’an” untuk pendidik Younan Yusuf.
Sekitar tahun 2003, Adi Hidayat mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Kairo.
Pada tahun 2005, beliau mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyyah Dakwah Islamiyyah Libya. Di sini ia mempelajari berbagai disiplin ilmu agama.
Setelah mendapat gelar sarjana dari Kulliyyah Dakwah Islamiyyah Tripoli, Libya (2005-2009), Adi Hidayat melanjutkan studi ke jenjang magister. Kali ini pilihannya jatuh pada Islamic Call College, Tripoli, Libya.
Pada tahun 2019, Adi Hidayat mendapatkan gelar doktor kehormatan (honoris causa) atas kontribusinya di bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan dan dakwah dari Istanbul Astrolabe University, Turki.
Beberapa tahun berlalu ia pun mendapat gelar doktor kehormatan Manajemen Pendidikan Islam dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta. Berdasarkan laman resmi UMJ, upacara tersebut berlangsung pada Selasa (30/5/2023) di Aula KH. DAN. Azhar Basir UMZH.
Adi Hidayat resmi dianugerahi gelar Doktor HC berdasarkan Surat Keputusan Rektor UMJ Nomor 218 Tahun 2023 tentang penganugerahan gelar Doktor Kehormatan Doktor (HC) setelah Ustaz Adi Hidayat Lc. MA. Prof. Masyitoh Chusnan, M.Ag., selaku ketua promotor, dalam laporan pelaporannya menyatakan bahwa UAH menghabiskan waktu dua tahun untuk melakukan investigasi, menggali kebenaran dan menilai kesesuaian dan keandalan tim promotor UMJ.
Demikian sekilas tentang sejarah pendidikan Ustaz Adi Gidayat, ulama kondang yang diperkirakan menggantikan Hus Miftah.