Robby Purba-Bunda Shindy Bahas Kritik Netizen dan Perjalanan Operasi Bariatrik

Robby Purba-Bunda Shindy Bahas Kritik Netizen dan Perjalanan Operasi Bariatrik

Jakarta – Robi Purba kembali menghadirkan pembahasan menarik di konten terbarunya, kali ini bersama Bunda Shindi yang membahas tentang pengalaman perubahan fisik dan hubungannya dengan opini halus.

Ibu Shindi mengungkapkan, dirinya kerap mendapat kritikan dari netizen terkait penampilannya, terutama bibir dan dagunya yang dinilai terlalu tebal dan lancip. Namun, Bunda Shindi membungkus komentar tersebut dengan istilah negatif dan melihatnya sebagai masukan positif.

“Netizen itu baik, tapi kadang kita salah mengartikannya,” jelasnya.

Bunda Shindi menceritakan perjalanannya menurunkan berat badan dari 150 kg menjadi 75 kg melalui operasi bariatrik atau reseksi usus. Sang ibu Shindi menegaskan, berbagai cara telah ia coba mulai dari diet hingga olahraga namun berat badannya masih sulit diturunkan. Operasi tersebut dipilih karena alasan kesehatan, terutama jika ia kesulitan berdiri dalam jangka waktu lama dan harus menggunakan kursi roda.

Meski mendapat kritik dari warganet terkait operasi tersebut, ibu Shindy menegaskan keputusan itu diambil demi kesehatannya.

Robbie membahas bahwa meski telah menjalani operasi, perjalanan penurunan berat badannya tidak berhenti di situ.

“Konsistensi adalah kuncinya,” kata ibu Shindy, menjelaskan bahwa Anda harus tetap menjalankan pola makan dan hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit.

Bunda Shindi menceritakan pengalamannya muntah-muntah setelah makan durian dan jengkol akibat operasi tersebut.

Robbie menutup pembicaraan dengan berterima kasih kepada ibu Shindy yang telah berusaha tampil terbaik bahkan setelah operasi.

“Menghargai diri sendiri adalah cara agar dihargai orang lain,” ujar Buddha Shindi menyampaikan pesan inspiratif tentang cinta diri dan perjuangan menghadapi tantangan hidup.

Untuk konten Robby Purba lainnya dapat mengunjungi akun YouTube miliknya @robbypurbaofficial.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *