JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1.315 triliun untuk pembangunan infrastruktur selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menjelaskan, dana anggaran tersebut dibagi untuk pengerjaan berbagai jenis infrastruktur, mulai dari tingkat jalan dan jembatan, perumahan, sumber air, hingga infrastruktur perkotaan dan perumahan.
Rinciannya, Administrasi Bina Marga mendapat bagian terbesar dalam 10 tahun terakhir, yakni Rp571,38 triliun, Administrasi Umum Sumber Daya Air Rp408,76 triliun, Administrasi Cipta Karya Rp223,28 triliun, dan Administrasi Perumahan Rp94,77 triliun.
“Adapun Bina Marga (yang terhebat) juga sama dengan keberhasilannya, yaitu dibandingkan dengan keberhasilan pekerjaannya,” kata Endra, Jumat (4/10/2024).
Menurut Endra, peningkatan anggaran infrastruktur terjadi pada masa jabatan Presiden Jokowi triwulan II 2020-2024. Endra mengatakan, hal ini karena adanya pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) sehingga APBN ditugaskan untuk membangun infrastruktur tersebut.
Pasca pengumuman perkembangan IKN, dana anggaran Direktorat Jenderal Permukiman dan Bina Marga meningkat signifikan. Pada periode kedua, Kementerian Perumahan Rakyat mendapat Rp126,94 triliun, lebih banyak dibandingkan periode pertama (2015-2019) sebesar Rp96,35 triliun. Sedangkan sektor jalan raya menerima Rp324,64 triliun pada periode kedua, naik dari periode pertama Rp246,75 triliun.
Capaian Kementerian PUPR dengan alokasi anggaran ribuan triliun dalam kurun waktu sepuluh tahun antara lain Departemen Pengelolaan Sumber Daya Air berupa pembangunan 53 bendungan dari 61 bendungan yang akan dibangun. Bendungan yang telah selesai dibangun antara lain Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Ameroro, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Way Sekampung, dan Bendungan Kuningan.
Selanjutnya pembangunan jaringan irigasi seluas 1.228.440 ha dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 4.647.547 ha. Kementerian PUPR juga menyelesaikan pembangunan 1.371 bendungan, 493 pelindung sedimen dan lava, 2.154 km kawasan anti banjir dan pesisir.
Di bidang konektivitas, Departemen PUPR dan Perusahaan Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 kilometer. Salah satunya yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Tol Stabat-Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak sepanjang 72 km yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.
Selain itu, Direktorat Bina Marga juga menyelesaikan pembangunan jalan baru sepanjang 5.999 kilometer, jembatan 125.904 meter, jembatan gantung 583 meter, dan jalan layang/underpass sepanjang 27.673 meter.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Permukiman telah menyelesaikan sistem transportasi air minum (SPAM) berkapasitas 36.380 liter per detik untuk mencapai kecukupan air minum bagi 93% penduduk. Setelah itu menangani pemukiman seluas 94.321 hektar, menangani sampah dan sanitasi untuk 13,7 juta keluarga, sehingga akses sanitasi yang layak mencapai 82% dari total penduduk.
Lalu ada pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di 15 wilayah dan pembangunan, rehabilitasi atau perbaikan 5.939 fasilitas pendidikan, olah raga, dan pasar.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan membangun 10,2 juta unit rumah dengan iuran APBN dalam Program Sejuta Rumah. Kemudian 1,49 juta unit rumah melalui Skema Bantuan Mandiri (BSPS), 40.347 rumah khusus, dan 71.731 rumah susun.