Rusia Balas Dendam, Sita Pendapatan dari Aset Barat yang Dibekukan

Rusia Balas Dendam, Sita Pendapatan dari Aset Barat yang Dibekukan

JAKARTA – Rusia akan membalas seperti tindakan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terkait penggunaan pendapatan cadangan bank sentral yang dibekukan oleh Barat. Tanggapan ini dibenarkan oleh Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov.

AS dan sekutunya telah membekukan sekitar $300 miliar aset bank sentral Rusia sejak konflik di Ukraina meningkat pada Februari 2022. Sebagian besar uang tersebut berjumlah sekitar 197 miliar euro (213 miliar USD), disimpan di Clearinghouse yang berlokasi di Brussels. Euroclear. Pada hari Rabu (23 Oktober), Washington mengumumkan keputusannya untuk menggunakan dana dari aset yang dibekukan untuk membayar kembali pinjaman bernilai miliaran dolar ke Kiev.

“Jika negara-negara Barat mulai menyalahgunakan pendapatan dari cadangan Rusia, kami akan melakukan hal yang sama,” tegas Siluanov kepada wartawan seperti dilansir Russia Today, Sabtu (26 Oktober/2024). “Kami memblokir dana dari perusahaan dan organisasi yang ‘tidak bersahabat’,” jelasnya. Kami menyimpan dana ini di rekening kami dengan cara yang sama dan akan menggunakan pendapatan dari aset ini dengan cara yang sama.”

Tuan Siluanov mengatakan, pendapatan dari dana ini akan dialokasikan untuk kebutuhan ekonomi dan kebutuhan unit-unit Federasi Rusia, kata Tuan Siluanov, sambil mencatat bahwa keputusan terkait telah diambil.

AS mengumumkan pinjaman sebesar $20 miliar kepada Kiev sebagai bagian dari paket G7 yang lebih luas senilai 50 miliar USD. Presiden AS Joe Biden mengatakan, “Penggunaan dana dari ancaman pembekuan aset Rusia akan memberikan bantuan kepada Ukraina tanpa membebani pembayar pajak.

Sehari sebelumnya, Parlemen Eropa juga mengonfirmasi dukungan terhadap pinjaman hingga 35 miliar euro (38 miliar USD) kepada Kiev dengan menggunakan real estat Rusia sebagai jaminan untuk membayar utang tersebut. Dana yang dibekukan tersebut telah mengumpulkan keuntungan sebesar 3,4 miliar euro ($3,6 miliar) pada pertengahan Juli, menurut Euroclear.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa penyitaan aset-asetnya akan berarti “pencurian”, sebuah pelanggaran terhadap hukum internasional dan merugikan mata uang cadangannya serta sistem keuangan dan ekonomi global.

Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyatakan keprihatinannya bahwa tindakan tersebut dapat menghancurkan kepercayaan terhadap sistem keuangan Barat. Sebelumnya, Siluanov memperingatkan bahwa aktor global mengamati dengan cermat cerita terkait aset Rusia dan merangkum kesimpulannya.

Meskipun menteri keuangan tidak merinci jumlah aset Barat yang saat ini disimpan di Rusia, perhitungan terbaru RIA Novosti menyebutkan jumlah tersebut mendekati jumlah uang Rusia yang dibekukan di luar negeri. Kabarnya, jumlah investasi asing langsung dalam perekonomian Rusia di UE, G7, Australia, dan Swiss telah mencapai 288 miliar USD pada akhir tahun 2022.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *