MOSKOW – Rusia beralih ke transportasi kereta api untuk menghindari sanksi Barat. Moskow membangun dua jalur kereta api utama di timur yang menghubungkan Rusia dan Tiongkok.
Dan kini jalur tersebut juga akan dikembangkan dengan menghubungkan selatan ke India dan negara-negara di Teluk Persia, The New York Times.
Hal ini termasuk jalur kereta api baru sepanjang 100 mil yang menelan biaya $1,7 miliar dan dirancang untuk menghubungkan Rusia dengan pelabuhan di Iran, yang kemudian akan membantu Rusia terhubung ke pusat perdagangan India di Mumbai.
Rusia menggembar-gemborkan jalur kereta apinya dengan Iran sebagai rute baru yang dapat bersaing dengan Terusan Suez sebagai rute perdagangan utama, Reuters melaporkan pada bulan Mei ketika kedua belah pihak menandatangani perjanjian mengenai jalur kereta api.
Selain itu, Rusia juga memulihkan jalur kereta api lain yang menghubungkan ke Türkiye. Dorongan Rusia untuk membangun kereta tersebut menyusul sanksi Barat selama dua tahun terhadap negara tersebut terkait konflik di Ukraina.
Pembatasan ini berdampak pada perdagangan Rusia dengan Eropa yang merupakan pasar terbesar Rusia.
Sementara itu, Rusia telah berhasil mempertahankan perekonomiannya dengan mengalihkan perdagangannya ke berbagai pasar, termasuk India, Tiongkok, dan Iran, yang juga terkena sanksi berat dari Barat. Jalur kereta api baru ini bertujuan untuk membantu Rusia mengendalikan impor.
David Szakonyi, seorang profesor ilmu politik di Universitas George Washington, mengatakan kepada Business Insider bahwa kemitraan perdagangan baru ini tidak hanya akan membantu Rusia menjual minyak dan gas ke pasar yang berbeda, tetapi juga akan membantu negara tersebut mendatangkan barang-barang yang tidak mampu mereka beli. . memproduksinya karena kurangnya teknologi canggih dan hak asasi manusia.
“Untuk mencegah keruntuhan perekonomian ini, pemerintah Rusia harus terus membangun hubungan yang kuat dengan seluruh negara yang belum terkena sanksi,” ujarnya.