KYIV – Analisis baru menunjukkan bahwa pasukan Rusia mencapai kemajuan dalam perang di Ukraina bulan lalu, dengan menguasai wilayah seluas Singapura, atau bahkan lebih luas.
Ini merupakan perpindahan teritorial terbesar sejak minggu-minggu pertama konflik.
Investigasi yang dilakukan Agence France-Presse (AFP), menggunakan data dari Institut Studi Perang AS (ISW), menemukan bahwa pasukan Rusia merebut lebih dari 725 kilometer persegi (279,9 mil persegi) wilayah di Ukraina pada bulan November.
Luas wilayahnya lebih besar dari Singapura, meliputi sekitar 719 kilometer persegi (277,6 mil persegi).
Jumlah ini lebih besar dibandingkan Rusia yang merebut Ukraina pada bulan Oktober, yang mencapai 610 kilometer persegi (235,5 mil persegi), menurut laporan situs berita Rumania; berita hangat.ro.
Pada saat itu, bulan Oktober merupakan penyitaan tanah terbesar di Rusia dalam lebih dari dua setengah tahun, namun total penyitaan bulan lalu kini telah melampaui rekor tersebut.
Jumlah lahan terbesar yang diklaim Rusia di Ukraina terjadi pada Maret 2022, setelah negara itu menginvasi pada 24 Februari. Saat itu, pasukan Rusia merebut wilayah seluas 45.426 kilometer persegi, menurut data hotnews.ro.
Kemajuan tentara Rusia terus meningkat sejak akhir musim semi, dan kini telah mencapai lebih dari 3.500 kilometer persegi hingga tahun 2024.
Jumlah ini enam kali lebih besar dibandingkan pencapaian yang dicapai pada tahun 2023, tambah laporan hotnews.ro.
Sejak dimulainya perang, total wilayah Ukraina yang dicakup oleh Rusia adalah 68.050 kilometer persegi pada akhir bulan lalu.
Sebagian besar kemajuan Rusia di Ukraina terjadi di wilayah Donetsk, di mana tentara Kyiv kini menguasai kurang dari sepertiga wilayah tersebut.
Jumlah ini turun dari 40 persen wilayah yang berada di bawah kendali militer Ukraina pada awal tahun ini.
Seorang analis mengatakan kepada Newsweek, Selasa (3/12/2024), bahwa Ukraina diperkirakan akan terus mengalami beberapa bulan yang sulit karena pasukan Rusia terus melakukan kemajuan selama musim dingin.
Emil Kastehelmi, analis Black Bird Group yang berbasis di Finlandia, mengatakan: “Tren ini sangat mengkhawatirkan dan tidak ada alasan untuk memperkirakan situasi akan tenang pada bulan Desember.”
Namun ketika Rusia memperoleh keuntungan teritorial di Ukraina, Moskow menderita kerugian besar dalam hal personel militer.
Kerugian Rusia mencapai lebih dari 2.000 tentara dalam satu hari pada akhir bulan lalu, menurut data Kementerian Pertahanan Ukraina.
Itu adalah rekor tertinggi, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat beberapa minggu sebelumnya.