JAKARTA – Saksi calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Ramdan Alamsyah berjalan pergi yakni meninggalkan ruang rapat, saat KPU DKI Jakarta memutuskan penetapan hasil Jakarta Prank (KPU). ) sedang berlangsung. Ramdan mengungkapkan, pihaknya menemukan banyak kejahatan di Pilkada Jakarta 2024.
Dugaan tindak pidana tersebut juga telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta. Namun, dia mengatakan kantor pemantau pemilu tidak segera memberikan tanggapan.
“Kami keberatan, kami yakin tim 02 setuju bahwa kami melihat banyak kecurangan,” kata Ramdan usai berjalan di Pilkada Jakarta saat pencoblosan di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Minggu. (12/08/2024) .
“Di Bawaslu, apalagi situasi seperti ini, khususnya di DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, termasuk Kepulauan Seribu. Yang terjadi di Bawaslu dan banyak laporan kekurangan penerima,” lanjutnya.
Pada rapat umum hari ini, ia mengumumkan banyak permasalahan khusus selama proses pemilu. Misalnya, pemungutan suara pertama kali di Pinang Rant, Jakarta Timur.
Pertama terkait peristiwa 27 November di TPS 028 Pinang Rant Jakarta Timur dengan unsur KPPS dan unsur KPPS yang dengan sengaja dan sadar memilih salah satu calon gubernur, 03, katanya.
Ia juga mengungkapkan rendahnya partisipasi pemilih di Jakarta Utara disebabkan oleh peran KPU yang tidak memberikan surat C6 kepada pemilih. Rendahnya partisipasi pemilih yang hanya 48,56 pada DPT yang terdaftar di Jakarta Utara, disebabkan banyak hal. Ada informasi C6 atau C yang tidak disampaikan dengan baik dan kurang disampaikan kepada masyarakat dengan baik, tutupnya.