Sarat Kepentingan Bisnis, Said Didu Desak Prabowo Tinggalkan Proyek PSN Warisan Jokowi

Sarat Kepentingan Bisnis, Said Didu Desak Prabowo Tinggalkan Proyek PSN Warisan Jokowi

JAKARTA – Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut Didu meminta Presiden Prabowo Subianto meninggalkan Proyek Strategis Nasional (PSN) warisan Jokowi.

Sebab, setiap proyek yang dibuat dengan menggunakan APBN atau pendanaan investor harus melalui kajian menyeluruh untuk mengukur manfaatnya bagi masyarakat secara keseluruhan. Termasuk potensi dampak lingkungan dan sosial.

“Menurut pendapat saya Harusnya kembali normal. (Proyek) harus ada studi kelayakannya. Harus ada AMDAL (analisis dampak lingkungan). Bukan sekedar harapan,” kata Didu saat ditemui di Tangerang, Jumat (24/1/2025).

Menurutnya, proyek-proyek strategis harus memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat. Bukan hanya kepentingan bisnis yang mencari keuntungan dari satu kelompok saja, tapi banyak peran yang dimainkan pemerintah, seperti kemudahan perizinan dan pendanaan untuk menjalankan proyek.

“Proyek yang direncanakan hendaknya hanya berlangsung dan digunakan untuk membantu masyarakat. Kalau hanya bisnis, hentikan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, ketika suatu proyek masuk dalam daftar PSN, maka banyak manfaat yang diperoleh pemerintah. Bahkan risiko politik, sosial, dan ekonomi yang terkait dengan proses kerja PSN dapat ditanggung oleh pemerintah.

“PSN memberikan hak jika timbul risiko politik Pemerintah harus bertanggung jawab. risiko hukum Pemerintah harus melindungi Risiko sosial, misalnya jika warga melakukan protes Pemerintah harus membayar Bukan pengembang,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Said Didu juga menekankan pemberian nama PSN pada pengembangan kawasan PIK 2 era Jokowi. Padahal, menurutnya, PIK 2 merupakan proyek komersial milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan melalui Agung Sedayu Group

“Lucunya belakangan ini, setelah masa jabatan Jokowi berakhir, PSN hanya menjadi milik swasta. Pemerintah awalnya memberikan penghargaan kepada BUMN atau proyek pemerintah yang tergolong teknis. Tapi ini milik swasta,” kata Didoo.

Di sisi lain, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio sejak awal menegaskan komitmen PSN terhadap pengembangan PIK 2 dan kawasan Bumi Serpong Damai. Menurut dia, penghargaan tersebut merupakan bentuk ‘imbalan’ atas investasi di IKN Pengelola Properti

Ia memperkirakan baik BSD maupun PIK 2 kini telah menciptakan ekosistem perkotaan. yang tidak memerlukan bantuan pemerintah untuk mengembangkan proyek tersebut

Menurut dia, masuknya proyek-proyek di PSN akan lebih mudah didapat, terutama dari segi perizinan, pembebasan lahan, dan akses permodalan yang tentunya sudah dijamin oleh pemerintah sebagai proyek strategis.

“Ada alasan yang masuk akal untuk mencurigai bahwa mereka ingin memperluas kawasan ini dan kemudian meminta sumber daya agar masalah lahan dan perizinan diselesaikan dengan cepat. Mungkin ada hutan lindung yang diserang, seperti galangan kapal yang dicadangkan, saya tidak tahu,” jelasnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *