MALANG – Jenazah Antonius Benny Susetyo atau populer disapa Romo Benny telah tiba di Kamar Mayat Yayasan Gotong Royong, Malang. Kedatangan jenazah Romo Benny disambut isak tangis keluarga dan kerabatnya yang sudah menunggu di Yayasan Gotong Royong, Malang.
Julius Budi Susetyo, kakak laki-laki almarhum, mengatakan adiknya saat ini berada di Pontianak untuk mengikuti seminar pada Jumat (4/10/2024) dari pagi hingga malam.
Usai beraktivitas, adiknya merasa tidak nyaman sehingga meminta dipijat refleksi.
“Dia merasa tidak nyaman, masuk angin dan minta diajak refleksi karena pihak panti pijat senang. Setelah refleksi, dia kembali ke hotel untuk tidur,” kata Julius saat ditemui di rumah duka, Sabtu (20/5). . . /2024) pada malam hari.
Namun sejak waktu menunjukkan pukul 23.16 WIB, Romo Benny sempat menghubungi salah satu pegawainya. Namun dia tidak menjawab, sehingga petugas tersebut menghubungi kembali ponsel ayah Benny, namun dia tidak menjawab.
“Dia akhirnya mengetuk kamar hotel, tidak ada jawaban karena dia punya kunci dan bisa membukanya, lalu dia melihat pendeta tergeletak di kamar, lalu dia langsung menelepon petugas dan dia dibawa ke rumah sakit,” he he menjelaskan. .
Namun saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Romo Benny tak tertolong setelah mendapat perawatan pertama di RS Mitra Medika Pontianak pada pukul 00.15 WIB. Selama perjalanan ke rumah sakit dari hotel, staf mengetahui bahwa dia tidak sadarkan diri.
“Dia tidak sadarkan diri dalam perjalanan ke rumah sakit sehingga staf mengatakan dia berada di kamar hotel ketika dia bangun dan tidak bergerak. “Jadi saya ke RS untuk memastikan kata petugasnya keluhannya masuk angin,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Benny Susetyo alias Romo Benny menghembuskan nafas terakhirnya di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu pagi (10/5/2024) sekitar pukul 00:05 WIB. Benny meninggal pada usia 56 tahun karena menderita diabetes akut.