WASHINGTON – Presiden terpilih AS Donald Trump ingin Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza sekarang. Ini adalah kata-kata Lindsey Graham, senator penting AS yang juga merupakan rekan dekat Trump.
Lebih dari 44.000 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak pecahnya pertempuran antara Hamas dan pasukan Israel lebih dari setahun yang lalu.
Perang brutal Israel di wilayah Palestina dipicu oleh serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas. Hamas juga menyandera lebih dari 250 sandera, sekitar 100 di antaranya diyakini masih ditahan di Gaza.
“Trump semakin bertekad untuk menyelamatkan sandera dan mendukung gencatan senjata yang mencakup perdagangan sandera,” kata Graham kepada Axios.
Senator AS dari Partai Republik itu mengunjungi Timur Tengah awal bulan ini dan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Berdasarkan laporan Axios, Minggu (12/1/2024), Graham kerap berbicara dengan Trump dan memberi nasihat kepadanya mengenai kebijakan luar negeri dan isu-isu Timur Tengah.
Senator tersebut mengatakan dia ingin presiden berikutnya mencapai kesepakatan mengenai Gaza sehingga dia dapat fokus pada isu-isu lain, termasuk normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi dan mengkonsolidasikan koalisi regional melawan Iran.
Graham menyatakan harapannya bahwa Trump dan pemerintahan Biden yang akan datang akan bekerja sama untuk menyelamatkan sandera dan mencapai gencatan senjata selama masa transisi.
Awal pekan ini, pejabat Hamas Sami Abu Zuri mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya siap melakukan gencatan senjata dengan Israel.
Menurut Zuhri, Hamas telah menunjukkan fleksibilitas yang besar. “Saya tetap tertarik pada kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza,” katanya.
Dia juga menuduh Netanyahu tidak menunjukkan minat pada gencatan senjata.
Netanyahu mengatakan kepada Channel 14 Israel pada hari Kamis bahwa partainya siap untuk melakukan gencatan senjata kapan saja, tetapi hanya jika Israel dapat menyelamatkan para sandera.
Di saat yang sama, ia menekankan bahwa gencatan senjata tidak berarti berakhirnya perang melawan Hamas.
Hamas mengatakan pihaknya siap melakukan gencatan senjata di Mesir, Turki dan Qatar, menurut AFP.
Pada tanggal 27 November, Israel dan kelompok Hizbullah pro-Palestina yang berbasis di Lebanon menyetujui gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis. Gencatan senjata mulai berlaku pada Rabu pagi.
Sejak itu, kedua belah pihak saling menuduh melakukan kesalahan.