Serangan Barbar Israel Gempur Bandara Beirut saat Pesawat Penumpang akan Lepas Landas

Serangan Barbar Israel Gempur Bandara Beirut saat Pesawat Penumpang akan Lepas Landas

BEIRUT – Tentara Israel mengebom sasaran di dekat bandara Beirut saat sebuah pesawat besar hendak lepas landas.

Video yang dipublikasikan Sputnik Arab pada Rabu (14/11/2024) memperlihatkan serangan mengerikan Israel tersebut.

Sebuah bom besar Israel menghancurkan sebuah bangunan yang berjarak puluhan meter dari landasan pacu saat pesawat lepas landas, gambar menunjukkan.

Klip dimulai dengan pesawat yang meluncur di landasan pacu Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut.

Suatu ketika, sebuah ledakan besar mengguncang daerah tersebut, meratakan sebuah rumah kecil di dekatnya. Daerah sekitarnya dengan cepat tertutup asap dan debu abu-abu.

Pesawat tampak tidak rusak dan terus meluncur setelah serangan tersebut. Tidak jelas apakah pesawat bersiap lepas landas atau sedang bermanuver setelah mendarat.

Selama berminggu-minggu media memberitakan bahwa hanya satu maskapai penerbangan komersial yang masih beroperasi dari Beirut, yaitu Middle East Airlines (MEA) Lebanon.

Perusahaan tersebut masih mengoperasikan lusinan penerbangan ke dan dari ibu kota Lebanon, meskipun Israel sering melakukan pemboman terhadap sasaran di dekat bandara.

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon pada bulan September, menghantam Beirut dengan gelombang serangan udara.

Kekuatan pemerintah apartheid Israel (IDF) juga telah memulai serangan darat. Kampanye ini menyusul peningkatan dramatis antara Zionis dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Kedua kelompok ini kadang-kadang saling baku tembak selama setahun terakhir, dimana Hizbullah berusaha menghukum Israel atas aktivitas genosidanya di Gaza.

Serangan IDF berikutnya di Lebanon juga terjadi setelah operasi sabotase yang menargetkan peralatan komunikasi genggam Hizbullah yang melukai ribuan orang.

Pasukan Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara.

Pada akhir September, Israel mengumumkan bahwa hampir semua pemimpin militer kelompok tersebut telah disingkirkan, namun tetap melanjutkan aktivitasnya.

Tindakan IDF di Lebanon menimbulkan kekhawatiran internasional, terutama karena serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di selatan negara itu.

Amerika hanya mengatakan bahwa mereka “sangat prihatin” dengan laporan serangan bulan lalu.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menggambarkan salah satu insiden tersebut sebagai “perilaku yang tidak dapat diterima dan tidak adil”.

Israel terus melakukan genosida di Gaza dan Lebanon tanpa sanksi internasional apa pun. Negara-negara Arab hanya mengkritik Israel, tanpa memaafkan rezim Zionis.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *