Tel Aviv – Roket yang ditembakkan oleh organisasi Hizbullah Lebanon menghantam Haifa, kota terbesar ketiga Israel, dan kota terdekat Tiberius.
Serangan itu terjadi antara Minggu malam hingga Senin pagi (7 Oktober 2024), atau tepat satu tahun setelah perang Gaza antara Israel dan Hamas.
Dua roket menghantam Haifa dan lima roket menghantam Tiberius. Menurut media Israel, 10 orang terluka di Israel utara.
Hizbullah mengatakan salvo dari roket Fadi 1 menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa.
Dengan lebih dari 1,1 juta penduduk, Haifa adalah kota terbesar ketiga di Israel.
Polisi Israel mengatakan beberapa bangunan dan properti rusak, beberapa dibawa ke rumah sakit terdekat dan banyak lainnya terluka.
Sebuah video yang ditangkap kamera pengintai menunjukkan momen roket menghantam Haifa.
Kantor berita Reuters secara independen mengonfirmasi lokasi dan tanggal video tersebut serta mengonfirmasi informasi tentang serangan roket Hizbullah ke Israel.
Sementara itu, militer Israel mengatakan pesawat tempurnya menyerang markas intelijen Hizbullah, fasilitas pengumpulan intelijen, pusat komando dan sasaran infrastruktur lainnya di Beirut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa serangan udara telah menghantam fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di wilayah Beirut dalam beberapa jam terakhir.
Menurut IDF, serangan udara mereka mengenai sasaran Hizbullah di Lebanon selatan dan wilayah Bekaa, termasuk depot senjata, sasaran infrastruktur, pusat komando dan peluncur roket.
Mereka menuduh Hizbullah dengan sengaja menempatkan pusat komando dan senjatanya di bawah bangunan tempat tinggal di jantung kota Beirut, sehingga membahayakan warga sipil.
