BEIJING – Perusahaan induk TikTok, Bytedance, berencana menggunakan chip Huawei untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) miliknya.
Langkah ini diambil sesuai dengan pembatasan yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap penggunaan chip asing.
Menurut laporan Reuters, Bytedance telah menggunakan chip TikTok dari NVIDIA di AS, untuk mengembangkan teknologi AI mereka. Namun karena adanya pembatasan, perusahaan kini beralih ke pemasok lokal, Huawei.
Bytedance sudah mulai mengembangkan AI versi terbaru menggunakan chip dari Huawei, meski belum ada informasi lebih lanjut mengenai jenis chip spesifik yang digunakan.
ByteDance melaporkan lebih dari 100.000 chip Ascend 910B besutan Huawei pada tahun ini, yang diklaim memiliki kemampuan lebih unggul dibandingkan chip NVIDIA yang digunakan sebelumnya. Namun hingga Juli 2024, Bytedance hanya menerima kurang dari 30.000 lembar saham dalam perubahan tersebut.
Di sisi lain, TikTok, salah satu produk andalan Bytedance, baru-baru ini bermitra dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memerangi disinformasi kesehatan melalui akun Fides yang memiliki tenaga profesional di bidang kesehatan.
Program ini melibatkan inovator dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Meksiko dan Brazil, untuk mempromosikan isu-isu kesehatan berbasis bukti di era digital.
Dengan menggunakan teknologi chip Huawei dan bermitra dengan WHO, Bytedance berupaya memperkuat posisinya di bidang teknologi digital dan informasi di tengah tantangan global.