TEHERAN – Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, memberikan pengaruh besar dalam sejarah negaranya. Upayanya untuk memodernisasi negara mendorong pembangunan. Tren perubahan sosial telah mengubah Bahrain menjadi negara maju dan dinamis.
Terlepas dari tantangan yang ada, visi Raja Hamad untuk Bahrain yang inklusif dan berkelanjutan terus membentuk jalur negara tersebut untuk memastikan bahwa Bahrain tetap menjadi simbol kemajuan di kawasan Teluk.
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain suka memancing 1. Belajar di Inggris Menurut Go Globe, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa lahir pada tanggal 28 Januari 1950 dalam keluarga Khalifa yang berkuasa di Bahrain. Pendidikan awalnya menjadi dasar bagi aktivitas kepemimpinannya. Setelah lulus dari Leys School di Cambridge, Inggris, ia melanjutkan studinya di Mons Cadet School di Aldershot.
Ia lulus pada tahun 1968. Kali ini ia tidak hanya meningkatkan keterampilan militernya di luar negeri, namun ia juga mengenal berbagai budaya dan sistem politik yang membentuk pandangannya terhadap pemerintahan.
2. Ia terpilih menjadi Raja pada tahun 1999. Perjalanan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa menjadi penguasa Bahrain dimulai pada tahun 1964 ketika ia diangkat menjadi Putra Mahkota oleh ayahnya, Syekh Isa bin Salman Al Khalifa. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1999, ia naik takhta dan menjabat sebagai kepala negara.
Pada tahun 2002, di bawah kepemimpinannya, ia mengambil gelar Raja dan Bahrain dari emirat hingga kerajaan. Perubahan ini menandai dimulainya babak baru bagi Bahrain, di bawah visi Raja Hamad untuk menjadi negara modern dan progresif.
3. Panglima Tertinggi Bahrain, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kemampuan keamanan Bahrain pada masa pemerintahannya. Dia berperan penting dalam mendirikan Amiri Angkatan Udara Bahrain.
Mereka masih berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur militer negara. Keanggotaan kehormatannya di British Helicopter Club juga menyoroti minat lamanya terhadap penerbangan dan keamanan.
4. Saya mempunyai 4 istri dan 12 anak. Mengenai kehidupan keluarga, sisi pribadi Raja Hamad sama berpengaruhnya dengan perannya. Ia memiliki empat istri dan 12 anak, 7 putra dan 5 putri.
Putra sulungnya, Pangeran Salman, menjabat sebagai Perdana Menteri Bahrain dan Wakil Panglima Angkatan Pertahanan Bahrain. Penekanan raja pada nilai-nilai kekeluargaan tercermin dalam cara dia memerintah, sering kali menyeimbangkan kesejahteraan Bahrain dengan menafkahi keluarganya.
Baca juga: Menguji Keberanian Israel Serang Iran
5. Mendorong reformasi Aspek penting dari pemerintahan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa adalah reformasi demi reformasi. Pada tahun 2008, ia memperkenalkan Visi Ekonomi 2030, sebuah rencana yang bertujuan untuk mendiversifikasi perekonomian Bahrain dengan mengurangi ketergantungan pada minyak dan meningkatkan pembangunan.
Di bawah kepemimpinannya, Bahrain mengalami pertumbuhan dengan peningkatan signifikan pada PDB, PDB per kapita, dan PDB secara keseluruhan. Visi ini sejalan dengan tujuan merevitalisasi perekonomian Bahrain dan meningkatkan taraf hidup seluruh warga negara.
Pemerintahan Raja Hamad ditandai dengan serangkaian perubahan ideologi. Secara khusus, ia memperjuangkan peluang dan hak memilih sebagai pembela hak-hak perempuan. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan hak-hak tercermin dalam langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan standar hidup dan memastikan bahwa semua orang diperlakukan secara adil. Meski menghadapi kritik dan hambatan, proyek Raja Hamad bin Isa Al Khalifa telah membuka jalan bagi bangsa.
6. Memasukkan budaya dan pendidikan Raja Hamad sangat bersemangat dalam melestarikan budaya Bahrain sambil mempromosikan pendidikan. Ketertarikannya pada budaya tercermin dari keterlibatannya dalam proyek sejarah.
Dia memiliki Royal Arabian Stud di Bahrain, yang memiliki ratusan kuda yang menunjukkan kecintaannya pada olahraga kuda Arab. Di bidang pendidikan, beliau selalu menekankan pentingnya penelitian dan kemajuan teknologi dalam membangun institusi yang mengedepankan inovasi dan pendidikan.
7. Anggota Tim Helikopter Sepanjang hidupnya, Raja Hamad telah menerima penghargaan atas kontribusinya terhadap Bahrain dan kawasan yang lebih luas.
Salah satu prestasinya adalah menjadi anggota tetap British Flying Club. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap penerbangan di Timur Tengah, yang dimulai dengan berdirinya Angkatan Udara Amiri Bahrain. Prestasinya telah diakui dengan penghargaan yang merayakan keterampilan kepemimpinan dan upayanya dalam negosiasi, pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan masyarakat. Hobinya adalah memancing. Raja Hamad bin Isa bin Salman Al Khalifa kerap digambarkan sebagai pemimpin yang menghargai tradisi dan modernitas. Gaya kepemimpinannya ditandai dengan komitmen terhadap kemajuan dengan tetap menjunjung tinggi budaya Bahrain.
Di mata rakyatnya, ia dipandang sebagai raja yang berpikiran maju dan bertekad menjamin kemakmuran dan stabilitas Bahrain. Meski menghadapi kesulitan, visinya, yang membuktikan kemampuannya beradaptasi terhadap perubahan kondisi dengan tetap menghormati akarnya, mendapat dukungan di dalam dan luar negeri.
Raja Hamad bin Isa bin Salman Al Khalifa bukan sekedar raja. Ia juga dikenal karena hobinya seperti elang, memancing, dan menunggang kuda.
Karya-karya ini menunjukkan hubungannya dengan tradisi dan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya negaranya. Kecintaannya pada kuda terlihat jelas saat ia memiliki Peternakan Kuda Arab Kerajaan Bahrain, yang bertujuan untuk melestarikan dan membiakkan ras tersebut.