Siapa Ibu Lady Aurelia Pramesti yang Terlibat Penganiayaan Dokter Koas di Palembang? Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Siapa Ibu Lady Aurelia Pramesti yang Terlibat Penganiayaan Dokter Koas di Palembang? Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

PALEMBANG – Nyonya Aurelia Pramesti pun menyedot perhatian dengan viralnya kasus penganiayaan terhadap dokter residen di Palembang. Namanya Sri Meiliana dan ternyata dia lebih dari siapa pun.

Diberitakan sebelumnya, seorang dokter warga Palembang bernama M Lutfi dipukuli pria berkemeja merah di toko permen di Jalan Demang Lebar Daun, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Penganiayaan tersebut bermula saat Sri Meilina yang merupakan ibu dari Lady Aurelia Pramesti (LAP) bertemu dengan Luthfi untuk membicarakan ketidakpuasan anaknya terhadap jadwal tugas dokter yang masuk.

Ibunda Lady awalnya mengajak dokter kos Luthfi bertemu untuk ngobrol santai mengenai jadwal kost anaknya.

Namun pertemuan tersebut berakhir ricuh hingga seorang pria berkemeja merah yang disebut-sebut sebagai sopir Lady Aurelia muncul dan meninju Luthfi.

Siapa ibu dari Nyonya Aurelia Pramesti?

Ibunda Lady Aurelia Pramesti adalah Sri Meiliana. Dihimpun dari berbagai sumber, ia dikenal sebagai desainer ternama di Palembang.

Melalui usahanya di bidang fashion, Meiliana memiliki brand sendiri bernama Lady’s Tenun Classic. Bidang usaha ini telah berdiri sejak tahun 2004.

Dalam sejarah perjalanannya di dunia fashion, wanita yang akrab disapa Lina Dedy ini mengaku, bisnisnya bermula dari hobi yang kemudian ia ikuti.

Hal ini terus berkembang hingga akhirnya membuka brand sendiri dan dikenal banyak orang.

Ia juga sering mengikuti berbagai fashion show yang diadakan di Indonesia. Pada tahun 2022, Lina Dedy sendiri berhasil meraih Penghargaan Wanita Sukses dalam Profesional.

Lina Dedy yang terjun ke dunia bisnis kemungkinan juga memiliki gelar sarjana hukum. Selain itu, ia juga memiliki suami pejabat yang saat ini bertugas di Badan Penyelenggaraan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, yakni Dedy Mandarsyah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *