KENDAL – Ketua DPRD Kendal Mahfud Sodik tekankan penataan lapak Pasar Weleri. Ia kecewa melihat langsung lapak pedagang tersebut.
Mahfud Sodik bersama Wakil Ketua DPRD Kendal Ahmad Suyuti menyaksikan langsung situasi pasar Weleri. Peninjauan tersebut dilakukan bersamaan dengan undangan Forum Gerakan Anak Pedagang Weleri (FAPPW) pada Acara Penyambutan dan Kajian Pedagang Weleri dan Ikatan Pedagang Weleri pada Selasa (11/12). / 2024).
Melihat lapak-lapak yang didirikan para pedagang, Mahfud Sodik, Ketua DPRD Kendal, mengaku akan menilai sejauh mana tindakan yang diambil pemerintah dan apa yang diinginkan para pedagang pasar Weleri.
Harapan kami di DPRD, pasar segera tutup, pedagang nyaman, dan minimal masyarakat kembali ke Weleri, kata Mahfud.
Mahfud berpesan kepada Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Kendal untuk selalu bersinggungan dengan para pedagang, baik mengenai lingkungan hidup maupun mengenai lapak pedagang.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kendal Ahmad Sujuti menilai lapak para pedagang semrawut.
Akhmat Suyuti berkata: “Pengaturannya kacau, tidak relevan. Uangnya hilang.”
Ia mengatakan tahap awal penyiapan pasar Weleri tidak berjalan sesuai harapan, meski anggaran yang digelontorkan mencapai sekitar Rp 55 miliar.
“Seharusnya tidak seperti ini. Kalau seperti ini, terlihat tidak profesional.”
Menurut dia, melihat kondisi pedagang pasar Weleri saat ini, maka pembangunan pasar Weleri tahap kedua harus segera dilakukan. Jadi lebih dari 1.000 pedagang non-rumahan bisa segera bergabung untuk berjualan di satu pasar.
“Alasan klasiknya, jumlah stand yang ada belum mampu menampung seluruh pedagang di Pasar Weleru. Jadi mau tidak mau, pembangunan lanjutan harus dilakukan secepatnya. Menjadi beban dan beban. pasar akan ada dimana-mana, ”kata Kendall Ahmad, Wakil Ketua DPRD.