JAKARTA – Dittipidsiber Bareskrim Polri menetapkan 6 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 warga negara China sebagai tersangka kejahatan perjudian online melalui situs SLOT8278.
Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji menyatakan, WNA tersebut awalnya berperan sebagai pengelola salah satu penyedia jasa pembayaran (PJP). Ini juga berperan penting dalam memfasilitasi proses penarikan uang dari aktivitas perjudian online.
QF juga mengelola dan memastikan aliran uang dari pendapatan perjudian ke pemain dan pengguna. “Kebetulan yang WNI inisial RA adalah Kepala Eksekutif Penyedia Jasa Pembayaran,” kata Himawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
RA bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas perusahaan serta manajemen dan operasional. Belakangan, warga negara Indonesia berinisial IMM selaku Komisaris dan Penyedia Jasa Pembayaran Sah itu menggandeng pihak lain untuk menggalakkan kegiatan komersial antara PJP dengan PJP lainnya.
Peran IMM adalah memantau dan menegakkan legalitas dalam semua transaksi dan kemitraan.
“AF yang keempat sebagai Manajer Operasional dan Administrasi Bisnis Penyedia Jasa Pembayaran,” ujarnya.
AF berperan dalam mengendalikan dashboard perusahaan dan mengelola inventaris dengan PJP lainnya. Selain itu, beliau juga bertanggung jawab mencari mitra usaha baru dan menjalin kemitraan strategis dengan PJP.
Lima, Pengelola Keuangan atau Penyedia Jasa Pembayaran seperti FH, ujarnya. FH merupakan mantan Ketua Umum PJP dan saat ini mengepalai bagian keuangan perseroan.
FH memiliki panel kontrol yang menghubungkan PJP dengan PJP lainnya dan memfasilitasi transaksi keuangan antara kedua perusahaan.
Selain itu, beliau mengaudit rekening perusahaan dan bertindak sebagai pihak dalam kontrak dengan PJP lain.
“Enam adalah RAP sebagai Penyelenggara Aplikasi Penyedia Layanan Pembayaran. Ketujuh adalah HJ sebagai Penyelenggara Aplikasi Penyedia Layanan Pembayaran,” ujarnya.
Himawan mengatakan, HJ bertugas mengatur panel kendali antara PJP dengan PJP lainnya. Tugasnya memfasilitasi dan mengontrol transaksi keuangan ke PJP lain, agar semua proses berjalan lancar. Para tersangka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.