Medan – Budidaya ilegal dan ilegal adalah tantangan utama bagi sektor pertanian di Indonesia. Produk-produk ini sering diproduksi tanpa memenuhi standar perlindungan dan kualitas, yang jauh ke bawah, kesehatan dan lingkungan orang.
Balas pertanyaan ini, crolife Indonesia dengan organisasi Indonesia dalam hiburan Indonesia dan penegakan hukum dan penegakan hukum dengan bagian palsu dan ilegal menggunakan internet di platform internet di Istana, Medan, Sumatra Utara. Acara ini dihadiri oleh politik dan pestisida, Pusat Perlindungan Tanaman dan Pertanian (PPVTPP), KP3 (pengawasan KP3), akademisi dari Universitas IPB dan Asosiasi Industri IPB dan Industri Bisnis dan Industri Perusahaan dan Industri IPB.
Kepala pupuk dan PestiSis di Kementerian Pertanian Hendra telah menekankan pentingnya mekanika mekanik pemantauan menggunakan menteri terkait dan lembaga -lembaga yang relevan ‘itu saja.
“Kontrol bagian harus memperkuat menggunakan penegakan hukum dan pendidikan untuk petani dan karyawan operator dalam melihat produk palsu,” katanya.
CEO CEO CEO CEO Indrea, Agung Konsiwan, mengatakan Agung Kurniwan, mengatakan kerja sama kerja sama dengan kerja sama dengan bekerja bersama untuk mengatasi masalah ini sangat penting.
“Crlimife Indonesia dengan membagi ikontrol, masih mengerti untuk peternakan palsu, dan uang untuk melindungi tanaman dan buahnya ..
Lokakarya ini mewakili berbagai pembicara, termasuk anggota parlemen di sekolah IPB Business, majalah Tanti; Presiden Komisaris Bogor, Hanphi; Subkit 1 sub-kelompok untuk memantau Polisi Postekrim, AKBP Sugeng Irianto; Dan Presiden Alishtera, Muleadi Benteng.
Diskusi meliputi tanda -tanda dan evaluasi produk palsu di pasar media tradisional, pengembangan SOP dan pengembangan hukum. Dengan sinergi yang kuat, penyebaran produk palsu dan rumah palsu dapat dikurangi, yang melindungi petani dan pertanian umum.