Sosialisasikan Program, Pipi Bima Sakti Dicubit Ibu-ibu di Tegal

Sosialisasikan Program, Pipi Bima Sakti Dicubit Ibu-ibu di Tegal

TEGAL – Calon (paslon) kedua nomor urut 1 Pilkada Kabupaten Tegal, Bima Sakti-Syaeful berangkat ke Desa Mujab untuk berinteraksi dengan programnya. Keduanya juga memasukkan konsep komunitas untuk melengkapi program kerjanya.

Salah satunya saat Bima-Mujab menerima undangan Karangtaruna Desa Bumiharja, Kecamatan Tarub, Senin (4/11/2024). Di hadapan masyarakat yang berkumpul di lapangan bulu tangkis RT 05/RW 02, Bima Sakti secara singkat dan padat memaparkan rencana kerjanya. Selain itu, Bima-Mujab akan melakukan beberapa kali pembicaraan, mendengarkan ide dan cerita spesifik warga untuk memenuhi agendanya.

“Respon kita adalah minimnya lapangan kerja dan sulitnya UMKM berkembang dan sejahtera,” ujarnya.

Selain itu, maraknya tawuran remaja dan perjudian online yang sangat mudah dimasuki oleh anak-anak juga menjadi perhatian besar, kata warga tersebut.

Selain permasalahan di atas, warga juga mengeluhkan tidak adanya SMA Negeri di Kecamatan Tarub. Mereka berharap kedepannya Bima-Mujab mampu memajukan eksistensi SMA Negeri di Kecamatan Tarub.

“Masalah pendidikan dan pemberdayaan ekonomi warga menjadi hal yang harus kita perhatikan.

Bima-Mujab mengaku berkomitmen mengatasi keluhan dan kekhawatiran masyarakat. “Kami putuskan untuk melaksanakan Program Kabeh Bisa Sekolah, karena jenjang SMA menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, maka kami akan berusaha membuat satu kabupaten dan satu SMA di Kabupaten Tegal,” kata Mujab.

Selain itu, Bima menegaskan, pihaknya akan melanjutkan proyek dan implementasi yang sudah baik dari mantan Dirut Tegal, Umi Azizah.

Dalam pekerjaan yang diperkenalkan dengan santai, duduk di tanah sambil makan pisang, pisang, dan garam masak, Bima bekerja, jika terpilih maka ia akan mendapat kesempatan lain dan mendengarkan keluh kesah masyarakat.

Usai kejadian di Bumiharja, Bimasakti berencana menyapa warga Desa Bawah Luwung, Kecamatan Adiwerna. Bima yang datang dengan mengenakan topi hitam dan jas panjang langsung menarik perhatian warga desa yang didominasi oleh ibu-ibunya.

Salah satu ibu yang berbahagia itu mendekat melihat pipi Bima. Warga mengaku tidak jauh dari pemimpin yang lebih dekat dengan masyarakat.

“Kami menginginkan pemimpin yang diorganisir oleh rakyat. Kalau pemimpin diorganisir oleh rakyat, maka rakyat tidak akan segan-segan menyampaikan pendapatnya,” kata seorang perempuan.

Kemudian Bima-Mujab menegaskan, jika terpilih, tidak ada syarat jual beli, dan tidak diminta pembayaran lebih lanjut. Selain itu, ia terus berbincang dengan para senior dan keluarga para pejabat senior, untuk kelanjutan proyek pembangunan di Kabupaten Tegal.

Sementara itu, saat ditanya warganet mengenai pendataan yang dilakukan calon lain, kelompok sukses, Bima membenarkan calon tersebut.

“Warga tidak berjanji untuk mendukung pilihannya dengan insentif ekonomi,” kata Bima.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *