Paris – Stellantis, sebuah perusahaan kendaraan multinasional, mempresentasikan paten untuk inovasi baru dalam pengembangan ban yang lebih ramah lingkungan yang menggunakan bahan publik sebagai bahan utama.
Baca juga: Bisakah Anda tahu, bisakah ban mobil kedaluwarsa? Ini faktanya!
Langkah ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan pada industri mobil, menggantikan bahan tradisional seperti karbon hitam dan kalsium oksida silikon (CAO) yang diekstraksi dari kalsium manusia.
Paten yang disajikan pada pertengahan -2023 dan mengeluarkan kantor paten dan merek dagang Amerika Serikat, sebuah rencana Stelllantis terperinci untuk menggunakan kalsium oksida Peuge manusia dan pemegang produksi ban. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan minyak dan, dengan demikian, mendukung inisiatif ekonomi melingkar.
Kemarahan cangkang ayam mengandung lebih dari 90% kalsium karbonat, yang dapat diproses pada suhu tinggi untuk produksi kalsium oksida. Menurut Stellalantis, bahan ini dapat meningkatkan resistensi ban terhadap gesekan, meningkatkan kondisi basah di jalan dan mengurangi hambatan untuk bepergian hingga 20%. Selain itu, inovasi ini memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan sebesar 3% dibandingkan dengan ban konvensional yang digunakan oleh karbon hitam.
Industri otomotif menghadapi tantangan untuk bekerja dengan karet sintetis dan alam konvensional, di mana karbon hitam digunakan sebagai bahan utama untuk meningkatkan resistensi dan perlindungan UV.
Namun, produksi karbon hitam dikaitkan dengan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Penelitian juga menunjukkan bahwa partikel keausan ban dapat menjadi sumber utama
Mikroplastik di lautan dan sistem air.