Struktur Kuno Rujm el-Hiri Diklaim Berkaitan dengan Teknologi Astronomi

Struktur Kuno Rujm el-Hiri Diklaim Berkaitan dengan Teknologi Astronomi

GOLAN – Sebuah bangunan kuno yang dikenal sebagai Rujm el-Hir (“Roda Roh”) telah membingungkan para arkeolog setelah ditemukannya perubahan tak terduga yang mungkin mengubah pemahaman kita tentang tujuannya.

Terletak di wilayah terpencil Dataran Tinggi Golan di barat daya Suriah, situs ini diyakini memiliki fungsi astronomi bagi peradaban awal, namun kejadian baru-baru ini menimbulkan pertanyaan baru tentang tujuan aslinya.

Roda Hantu adalah formasi batuan melingkar yang berusia ribuan tahun. Namanya berasal dari penampakan bebatuan yang lapuk dan cerita rakyat di sekitarnya yang menakutkan, yang menunjukkan adanya hubungan dengan roh kuno.

Selama beberapa dekade, para arkeolog dan sejarawan berspekulasi bahwa benda tersebut berfungsi sebagai instrumen astronomi, mungkin untuk melacak peristiwa langit.

Namun, penelitian terbaru menemukan adanya pergeseran yang tidak dapat dijelaskan pada salah satu batu penyusun poros utama roda, yang berarti roda tidak selalu sejajar dengan benda langit.

Setelah melakukan penelitian yang cermat, para peneliti dari Universitas Tel Aviv dan Universitas Ben-Gurion di Negev Israel mengkonfirmasi adanya pergerakan yang tidak mungkin terjadi mengingat usianya dan stabilitas struktur di sekitarnya.

“Analisis geofisika terpadu terhadap wilayah tersebut (terutama GPS dan rekonstruksi paleomagnetik) menunjukkan bahwa situs Rujm el-Hir telah berputar berlawanan arah jarum jam dan berpindah puluhan meter dari posisi semula,” tulis mereka dalam penelitian tersebut.

“Struktur geologi wilayah Rujm el-Hiri dibentuk oleh evolusi tektonik wilayah tersebut, yang menyebabkan rotasi blok sehingga terjadi migrasi posisi dan arah saluran masuk utama dan dinding radial seiring berjalannya waktu,” jelas mereka. .

Para peneliti percaya bahwa pembangunannya terjadi di B.C. 4500 hingga Zaman Perunggu, sekitar SM. 3600 hingga 2300. Mereka menduga bahwa perubahan lebih lanjut terjadi pada abad-abad berikutnya, dengan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa situs tersebut mungkin berfungsi sebagai benteng atau tempat berkumpul.

“Sebagian besar bangunan arkeologi di wilayah tersebut digunakan kembali lama setelah konstruksi aslinya,” kata para peneliti.

“Rujm el-Hiri adalah contoh utama dari rantai yang sedemikian rumit.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *