Studi AASH Ungkap Solusi Holistik untuk Stunting di Indonesia

Studi AASH Ungkap Solusi Holistik untuk Stunting di Indonesia

Jakarta – Tindakan Melawan Stunting Hub (AASH) belajar untuk mengumpulkan tipologi yang mengejutkan dari perspektif seluruh anak (seluruh anak).

Studi ini dilakukan di tiga negara-Indonesia dan Senegal pada 2019-2024. Untuk Indonesia, penelitian ini dilakukan di Lombok Timur.

Baca Juga: Pad, 1 dari 5 Bayi di Indonesia Pengalaman Stunting

Aashudit (Yukri-GCRF), yang dibiayai oleh tantangan Kredural Inggris, ditujukan untuk mendekorasi stunting dengan mengurangi anak.

Koordinasi Asha Indones telah dilakukan oleh makanan dan nutrisi regional – Pusat Makanan Regional (PKGR UI) dari Universitas Indonesia.

Dalam penelitian ini, wanita hamil dipenjara, mereka memiliki 24 bulan dari anak -anak mereka, kopi dan wawancara yang menggunakan wawancara sebagai makanan tambahan untuk menentukan dampak peningkatan kualitas dari epigenika dan menguntungkan bayi.

Menurut studi AASH, unit PUD dan evaluasi nilai makanan di unit PUD dan saudara perempuan bayi juga diperiksa.

Selama periode ini, berbagai data dikumpulkan berdasarkan pendekatan anak. Jus dan kondisi makanan pertama, gerak tubuh, gerakan anak -anak dan kedua orang tua, seperti kesehatan gastrointestinal (bahan fisik). Kedua, perkembangan anak -anak melibatkan proses pemikiran, keterampilan bahasa dan motorik, kesiapan dan perawatan psikologis (faktor kognitif).

Ketiga, suasana kulit masa kanak -kanak (faktor pendidikan). Lingkungan nutrisi dengan kalung keempat, cuci, keamanan makanan dan nilai makanan (bahan makanan). Arsip data dilakukan dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu, durasi kehamilan, durasi menyusui dan suplemen.

Penemuan awal komponen pendidikan menunjukkan bahwa kualitas guru tuang tentang area Ladke sangat efektif. Guru yang memiliki latar belakang, terutama paud-tanda, mampu mengalami pendidikan yang lebih bermakna.

Studi ini juga menunjukkan bahwa Selenium memiliki peran yang lebih penting dalam pertumbuhan anak -anak, tetapi seringkali tidak ada cukup perhatian pada intereksi makanan. Membatasi peradangan sistemik dan hormon pertumbuhan usus mempengaruhi pertumbuhan anak -anak.

Sementara itu risiko stunting epigenik dapat memperkirakan, terutama pada anak perempuan. Lebih lanjut, pertumbuhan tertinggi (atau menyusui khusus) seorang anak pada usia 3, dan selama periode ruang makanan (MP-ASI) mulai melambat.

ASHA Indones Mengkoordinasikan Pusat Regional Jahitan untuk Makanan) – Studi Perusahaan Regional (PKGR UI) di Universitas Indonesia. Umi Fahmida, peneliti senior Samo Rechanges Jay adalah dosen Universitas Kedokteran Indoe.

“Pencarian awal untuk penelitian ini dapat digunakan oleh stunters oleh stunters,” kata studi utama negara itu dalam pernyataan resmi pada hari Senin (1/2/20/25) di Indonesia Umi Fahmida.

Kesehatan mental ibu dari ibu dari ibu dari perkembangan anak karena penemuan awal aksi terhadap studi hub yang menakjubkan (AASH).

“Anak-anak dengan anak-anak non-sembilan puluh dua memiliki psikolog dalam distribusi AASH Studies Indonesia, skor kognitif yang tinggi dari elemen kognitif, keterampilan bahasa dan sepeda motor di Jakarta pada hari Kamis.

Gangguan mental umum termasuk gejala ketakutan dan depresi ringan hingga sedang. Gangguan mental umum biasanya jangka pendek dan dapat diobati pada interval dasar.

“Perkembangan kognitif pada kesehatan mental, komunikasi yang bermakna dan pengaruh sepeda motor,” jelasnya.

Upaya diperlukan untuk mendukung kesehatan mental ibu melalui bimbingan untuk memaksimalkan pemantauan, perawatan kesehatan mental dan perkembangan anak -anak. Program ibu dan manajemen manajemen mental manajemen dapat secara signifikan memperkuat kinerja perkembangan anak.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *