Suara Pando, Organisme Tertua di Bumi Berhasil Direkam

Suara Pando, Organisme Tertua di Bumi Berhasil Direkam

JAKARTA – Para ilmuwan berhasil merekam suara panda, salah satu makhluk hidup terbesar dan tertua di bumi. Suara misteriusnya membuka perspektif ilmiah baru.

Para ilmuwan mengamati fenomena tersebut di Utah, Amerika Serikat. Pando, hutan yang terdiri dari sekitar 47.000 pohon aspen yang dihubungkan oleh sistem akar yang sama di atas lahan seluas lebih dari 100 hektar, ternyata merupakan raksasa biologis dan sonik.

Dalam peringatan ilmiah Kamis (12/9/2024), peneliti menggunakan hidrofon alias mikrofon khusus dengan perangkat tambahan untuk mendeteksi suara dan merekam getaran yang ditransmisikan melalui sistem root.

Dengan cara ini Anda dapat mendengar suara unik tumbuhan untuk pertama kalinya. Terobosan pada tahun 2023 ini membuka peluang baru untuk memahami sepenuhnya cara kerja pabrik.

Artis Jeff Rice bekerja sama dengan Friends of Pando takjub dengan apa yang direkam menggunakan hidrofon. Saat badai melanda, perangkat tersebut menangkap suara yang terdengar dari getaran jutaan dedaunan. Pengamatan ini dipresentasikan pada pertemuan Acoustical Society of America untuk menunjukkan bagaimana suara dapat merambat melalui akar.

Inisiatif ini tidak hanya menyoroti ikatan luar biasa antara panda, namun juga menggunakan mata pelajaran praktis dalam ilmu pengetahuan alam. Lance Oddit dari Friends of the Pando percaya bahwa menganalisis suara-suara ini dapat membantu memetakan sistem akar pando yang kompleks dan memantau kesehatan dan vitalitas ekosistem.

Penelitian ini juga dapat berkontribusi pada upaya konservasi panda, yang saat ini mengalami penurunan populasi akibat ancaman aktivitas manusia, perubahan ekosistem, dan perubahan iklim. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pando, atau pohon penyusunnya, mengalami masalah banjir dan pertumbuhan daun.

Penyajian suara Pando ini merupakan sebuah langkah maju dalam studi makhluk hidup terbesar di Bumi dan pengingat akan pentingnya melindungi makhluk langka tersebut. Penelitian ini juga membuka cakrawala baru dalam memahami kehidupan tumbuhan dan interaksi misteriusnya, yang dapat berdampak besar pada penelitian dan konservasi lingkungan di masa depan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *