JAKARTA – Pemerintah Indonesia gencar mempromosikan sepeda motor listrik sebagai solusi transportasi ramah lingkungan. Adanya subsidi dan berbagai insentif untuk mendorong masyarakat beralih dari sepeda motor konvensional ke sepeda motor listrik.
Namun kenyataannya penjualan sepeda motor listrik masih jauh dari harapan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang menghalangi sepeda motor listrik masuk ke pasar Indonesia.
Data penjualan sepeda motor listrik tersebut berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang menunjukkan penjualan sepeda motor listrik pada tahun 2017 hingga 2023 hanya sebanyak 54.000 unit. Artinya angka tersebut masih jauh dari yang diharapkan.
Penjualan tahunan (unit) 2023 11.532
2024 (untuk 1 triwulan) 11.563
(Sumber: Sisapira)
Tantangan terbesar bagi sepeda motor listrik di Indonesia1. Terbatasnya jangkauan dan waktu pengisian daya yang terbatas serta waktu pengisian yang lama pada sepeda motor listrik menjadi kendala utama bagi masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan sepeda motor konvensional.
“Adopsi konsumen di industri tidak secepat kendaraan roda empat. Pasalnya, meski pengendara sepeda motor membutuhkan kecepatan dan jarak yang jauh, namun jangkauan dan waktu pengisiannya terbatas, kata Johannes Lohmann, CEO AISI.2. Harga masih mahal Saat ini harga sepeda motor listrik masih mahal dibandingkan sepeda motor konvensional. Hal ini merupakan permasalahan utama bagi konsumen Indonesia yang sensitif terhadap harga.
“Konsumen akan segera beralih jika kebutuhannya terpenuhi, dan yang terpenting adalah harga dan ketenangan pikiran,” kata Loman.3. Terbatasnya infrastruktur pendukung: Terbatasnya ketersediaan Stasiun Pengisian Umum (SPLU) juga menjadi kendala dalam adopsi sepeda motor listrik. Konsumen khawatir akan kesulitan mengisi daya sepeda motor listriknya selama perjalanan jauh.4. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan: masyarakat masih belum cukup mendapat informasi dan edukasi mengenai kelebihan dan manfaat sepeda motor listrik. Artinya masih banyak konsumen yang enggan beralih ke sepeda motor listrik.
5. Nilai Jual Kembali Konsumen Indonesia juga mempertimbangkan nilai jual kembali ketika membeli mobil. Saat ini pasar sepeda motor listrik bekas belum berkembang dengan baik sehingga konsumen khawatir akan kesulitan menjual kembali sepeda motor listrik di kemudian hari.