PONOROGO – Sebuah insiden yang menakutkan terjadi di Pusan Lara di wilayah Panarog di Jawa Timur. Seorang pria bernama Sabar menghancurkan rumahnya sendiri menggunakan instrumen berat sampai tanah tercampur.
Langkah itu dilakukan karena Sumarni menikah kembali orang lain, bekerja sebagai pekerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Keadaan DPR masih berdiri di tanah milik orang tua Sumarni. Namun, ketika dia kembali dari Malaysia dan mengetahui hubungan istrinya, kesabaran, yang tidak bisa melawan emosi, segera menghancurkan rumah tempat dia membangun dengan istrinya.
Kesabaran dan Sumarni di masa lalu memiliki anak dan memiliki anak. Bersama -sama, ia membangun sebuah rumah di tanah milik orang tua Sumarni. Beberapa tahun yang lalu, Sabar memutuskan untuk menjadi karyawan imigran di Malaysia untuk meningkatkan status keuangan keluarganya. Namun, sampai dia bekerja di luar negeri, Sumarni menikah tanpa sepengetahuannya.
Kembali ke panar, Sayang mengklaim bahwa dia sangat kecewa dengan tindakan istrinya. Terlepas dari kenyataan bahwa otoritas pedesaan setempat mencoba mengintervensi pasangan, Sabar masih tidak menerima situasi. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghancurkan rumah yang dia bangun.
Penghancuran rumah ini viral di media sosial dan menjadi topik hangat percakapan di antara penduduk. Kepala Parliano Buzana Lara -Vilin mengatakan partainya mencoba membantu menyelesaikan konflik melalui mediasi. “Kami mencoba untuk campur tangan, tetapi Mr. Sabar tetap dalam keputusannya,” kata Parlan pada hari Sabtu (30.11.2024).
Sekarang Sumarni tinggal di rumah saudara laki -laki dengan suami barunya, tetapi tempat rumah yang hancur dengan sabar meninggalkan bangunan itu.
Acara ini adalah pelajaran damai bagi banyak pihak tentang pentingnya komunikasi dan bantuan konflik, tanpa tindakan menghancurkan yang dapat membahayakan semua pihak.