Suriah Tunjukkan pada Dunia kalau Mereka Baik-baik saja, Kampus dan Sekolah Sudah Dibuka

Suriah Tunjukkan pada Dunia kalau Mereka Baik-baik saja, Kampus dan Sekolah Sudah Dibuka

DAMASKUS – Pemerintahan transisi Suriah menunjukkan kepada dunia bahwa negaranya berada dalam kondisi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya kembali kampus dan sekolah.

Suasana meriah terasa di Universitas Damaskus ketika ribuan orang merayakannya setelah pemerintah sementara membuka kembali sekolah dan lembaga publik lainnya.

“Kami melihat kampus ini dipenuhi mahasiswa dari berbagai kalangan. Kami merasakan cahaya ini setelah 50 tahun kediktatoran. “Kami merayakannya di seluruh kampus,” kata mahasiswa Omar Nourredin kepada Al Jazeera.

“Kami semua memimpikan penggulingan rezim, tetapi kami tidak pernah membayangkan bahwa rezim akan jatuh dalam beberapa hari. “Sebelumnya, saya selalu bermimpi untuk meninggalkan negara ini secepat mungkin, namun sekarang semuanya justru sebaliknya dan saya merasa bahwa saya harus tetap tinggal di negara saya dan membantu membangunnya kembali.”

Siswa lainnya, Fatima Suleiman, mengaku menyambut baik kesempatan untuk kembali bersekolah.

“Yang saya lihat sangat positif. Sekarang saya bisa menekuni jurusan tanpa pilih kasih dan nepotisme. Sekarang saya bisa mengutarakan pendapat,” ujarnya.

“Banyak warga Suriah di luar negeri berupaya semaksimal mungkin untuk kembali ke kampung halamannya sesegera mungkin. Suriah kembali bangkit. “Semua warga Suriah mempunyai kekhawatiran mengenai masa depan, namun kami berharap yang terbaik.”

Sementara itu, siswa kembali ke ruang kelas di Suriah setelah penguasa baru negara tersebut memerintahkan pembukaan kembali sekolah.

Di halaman sebuah sekolah menengah khusus laki-laki di Damaskus pada Minggu pagi, para siswa dengan gembira menunggu dan bertepuk tangan ketika sekretaris sekolah Raed Nasser mengibarkan bendera yang diadopsi oleh otoritas baru.

“Semuanya baik-baik saja. Peralatan kami lengkap. Berbicara kepada kantor berita Reuters, Nasser berkata, “Kami bekerja selama dua atau tiga hari untuk melengkapi sekolah dengan layanan yang diperlukan sehingga para siswa dapat kembali dengan selamat,” seraya menambahkan bahwa Cevdet al -Sekolah Hashimi tidak rusak.

Di salah satu ruang kelas, seorang siswa menempelkan bendera baru di dinding.

“Saya optimis dan sangat senang,” kata salah satu siswa Salah al-Din Diab.

“Saya berjalan di jalan dengan ketakutan bahwa saya akan direkrut menjadi militer. “Saya sangat takut ketika datang ke pos pemeriksaan.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *