Survei Pilgub NTT, Elektabilitas Melki-Johni 38,1 Persen

Survei Pilgub NTT, Elektabilitas Melki-Johni 38,1 Persen

KUPANG – Emanuel Melquiades Laka Lena-Johnny Asadoma (Melki-Johnny) unggul atas rivalnya berdasarkan hasil Millennium Poll terbaru seleksi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 2. Institute for Community Studi (LPMM). Survei dilakukan pada 2-12 November 2024 dan melibatkan 1.580 responden.

Hasil survei menunjukkan duet Malki Laka Lena-Johnny Asadoma mengungguli Johannes Franciscus Lema-Jane Natalia Soryanto dan Simon Peters Kamalsi-Andres Garo, kata CEO LPMM Alamsia Wijaya dalam keterangannya, Jumat (15/11/). 2024).

Almesia menjelaskan, pasangan calon Malki-Joni terpilih sebesar 38,1%, pasangan calon Johannes Franciscus Lemme-Jane Natalia Sorrianto sebesar 30,4%, pasangan calon Simon Peters Kamalsi-Andres Garo sebesar 21,3%, dan no. menjawab. Begitu pula dengan pertanyaan tertutup, responden diminta memilih jawaban dari pilihan yang telah ditentukan dengan bantuan surat suara.

Calon Malki-Joni terpilih dengan suara 40,4%. Disusul pasangan calon Johannes Franciscus Lema-Jane Natalia Soriento dengan 32,2%, pasangan calon Simon Petros Kamalsi-Andres Garo dengan 23,8% dan tidak menjawab sebanyak 3,6%. Survei tersebut juga menjaring sejauh mana pengakuan masyarakat NTT terhadap ketiga pasangan calon tersebut.

Hasil survei LPMM menemukan pasangan calon Malki Laka Lana-Zuni Asadoma diakui oleh 73,2% responden, kata Alamsia.

Kemudian, sebelum Almesia, pasangan calon Simon Petros Kamalsi-Andreas Garou diakui 71,8% responden dan pasangan calon Johannes Franciscus Lema-Jane Natalia Soriano diakui 70,1% responden.

Responden mengevaluasi kandidat berdasarkan karakteristik pribadinya, termasuk pengalaman, kejujuran, etika, kasih sayang, kompetensi, dan potensi kepemimpinan. Hasil survei menemukan pasangan calon Malki Laka Lana-Zuni Asadoma dinilai 76,1% responden memiliki ciri-ciri tersebut, kata Alamsia.

Kemudian, tambahnya, pasangan calon Simon Petros Kamalsi-Andreas Garou dinilai 72,6% responden memiliki ciri-ciri pribadi tersebut. Sementara itu, pasangan calon Johannes Franciscus Lemme-Jane Natalia Soriano dinilai 70,8% responden memiliki ciri-ciri pribadi tersebut.

Berdasarkan hasil survei LPMM, sesuai tips responden yang terpilih untuk wawancara mendalam sebagai informan dalam survei ini, para responden tersebut menyaksikan secara lengkap debat pertama dan kedua ketiga pasangan calon serta memberikan penilaiannya. calon.

Kandidat Johannes Franciscus Lemme-Jane Natalia Soriento kuat dalam retorika dan janji namun tidak percaya untuk mewujudkan janji-janjinya yang tidak realistis dalam anggaran keuangan NTT yang sangat terbatas.

“Mengingat lebih dari 70% anggaran pembangunan NTT berasal dari pusat, maka pembangunan sebaiknya tidak terlalu bergantung pada dukungan pusat dan lebih mengandalkan kekuatan masyarakat,” kata Alamsia.

Sementara penilaian pasangan calon nomor urut 2 Malaki Laka Lena-Johnny Asadoma memberikan bukti janji kampanye setelah adanya imbauan langsung kepada Malaki Laka Lena dengan komitmen beberapa menteri yang tergabung di DPR. Ia memberikan skema konkrit bagi nelayan, rumah layak huni, petani, peternakan, komunikasi digital, pendidikan, kesehatan, UMKM dan koperasi.

Malki-Joni bertemu dengan Presiden ke-7 Jokowi di Jakarta dan mendapat amanah untuk menjaga keberlangsungan pembangunan yang dilakukan selama pemerintahan Jokowi di NTT dan meminta dukungan pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan tersebut. NTT.

Selain itu, Malki-Johnny juga mendorong optimalisasi produksi pertanian masyarakat NTT, baik kualitas maupun kuantitas produk di berbagai sektor, sekaligus memperkuat dan memperluas jaringan Diaspora NTT ke seluruh tanah air dan dunia untuk mendukung pembangunan NTT. “Juga sebagai bagian dari Aliansi Prabhu-Gibran, kami mendorong dan memperkuat pemerintah pusat, DPR dan DPD serta pihak swasta dan organisasi nasional untuk membantu membangun NTT,” kata Alamsia.

Para responden menilai pasangan calon Simon Petros Kamalsi-Andreas Garou banyak mengutarakan janji dalam kampanye dan semuanya menekankan pentingnya air sebagai kunci pembangunan. Polanya tergantung pada pompa keran. Kedua hal ini dianggap menyederhanakan persoalan dan solusi pembangunan NTT sehingga program lain tidak terlalu kentara bagi masyarakat.

Responden juga mengapresiasi Simon Petros Kamalsi-Andreas Garou sangat realistis bahwa pembangunan NTT memerlukan dukungan pusat dan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan NTT sendiri. Karena kandidat tersebut bukan bagian dari koalisi nasional seperti Jodi Nomor Urut 1, sulit memberikan rencana konkrit untuk menggalang dukungan dari pusat.

“Responden juga mengetahui bahwa Simon Petros Kamalsi-Andres Garo sedang membangun kekuasaan bersama pemerintah pusat dan pihak lain di Jakarta, namun kita belum melihat hasil nyata yang akan diberikan NTT kepada masyarakat,” ujarnya.

Diketahui responden tersebut memiliki KTP NTT dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap Pilkada NTT 2024. Survei dilakukan secara langsung dengan metode wawancara tatap muka dan melalui percakapan WhatsApp. survei ini sekitar 2,46% dengan tingkat kepercayaan 95%”. katanya

Menanggapi hasil jajak pendapat LPMM, Pengamat politik Satya Wakana dari Universitas Saltiga, Ruik R. Sihanya menilai, Malki sebagai mantan anggota DPR di NTT lebih mudah dikenali di Indonesia Timur dibandingkan di NTT.

“Jadi, Malki sangat kuat di Indonesia bagian timur. Memang dia tahu betul, makanya dia menunjuk wakil gubernur yang bisa bekerja di Flores, yaitu mantan Kapolda. Yang menarik adalah peran Malki, dan khususnya Perannya di NTT sangat kuat, karena “Pekerjaan di masa libur DPR adalah yang paling krusial,” kata Ruiki.

Apalagi, tambah Royke, kepedulian Malki terhadap masyarakat NTT sangat besar. Menurutnya, NTT sebagai daerah yang indeks kapasitas fiskalnya rendah, maka satu-satunya kebijakan yang dapat membantu sektor NTT adalah kebijakan persetujuan agar kerja distribusi dan alokasi APBN dapat disalurkan pada sektor 3T di NTT.

Sebab, tambahnya, selama ini dalam politik anggaran, kebijakan korektif belum jelas ditujukan pada kompleksitas sektor “remote sector” seperti NTT. Menurut dia, yang terlihat hanyalah dana transfer pusat (DAU/DAK) beserta indikator umum seperti jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah, dan sumber daya alam di NTT.

“Dan yang mempunyai diskresi mengenai anggaran gerakan aktivisme adalah Rep Rei dan pemerintah pusat, tentunya jika duet Malki Leka Lena-Johnny Asadoma diusung oleh parpol yang mendukung pemerintah dan memiliki mayoritas Rep Rei. katanya

“NTT akan mudah melakukan kebijakan yang korektif. Pasangan ini menarik, kalau melihat NTT ke depan, kalau Malki di Golkar punya posisi kuat di Jakarta, maka NTT ke depan butuh jaringan seperti itu. Jadi Malki menjadi salah satu pilihan pertumbuhan NTT ke depan,” ujarnya. menyimpulkan

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *