JAKARTA – Pusat Kajian Hukum dan Pemerintahan (PKHP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memaparkan hasil survei pemilihan lahan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2024. Suswono menang 53%, Pramono Anung-Rano Karno 36%, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5%. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 6%.
Upacara digelar di Wisma Syahidda Inn, UIN Jakarta, pada Selasa (19/11/2024). PKHP UIN Jakarta telah memaparkan hasil survei terbaru berdasarkan pemilu yang dilakukan pada periode 4 hingga 10 November dengan 1.200 responden.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang tren seleksi calon rekan yang berlaga di Pilkada Jakarta 2024.
Direktur PKHP UIN Jakarta Rizki Bahtiar Rifaldi mengatakan, hasil survei menunjukkan kekuatan suara utama laki-laki Ridwan Kamil-Suswono dengan dukungan 53%. Menjadikan mereka calon unggulan pada kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Foto ini memperlihatkan Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat yang dipercaya oleh pemilih di Jakarta, terutama karena citranya sebagai pemimpin yang rasional dan reputasinya yang baik di pemerintahan, kata Rizki.
Saat ini Pramono Anung-Rano Karno mendapat dukungan 36%. Meski berada di urutan kedua, namun angka tersebut menunjukkan kuatnya basis dukungan terhadap perkawinan, terutama para pemilih yang lebih dulu memilih jati diri bangsa di tingkat pusat dan tingkat.
“Bagi Dharma Pongrekun-Kun Wardana, meski hanya mendapat dukungan 5%, tapi ini bagian dari dinamika kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Dukungan masyarakat,” ujarnya.
Survei tersebut juga menemukan bahwa 6% responden tidak memilih, hal ini menunjukkan adanya perubahan preferensi memilih sebelum hari pemilu.
Menurut Rizki, hasil survei ini memberikan gambaran awal tentang arah pemilih di Pilkada 2024 Jakarta. “Meski pasangan Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan perolehan suara yang besar, kami melihat dinamika pengumuman bisa berubah seiring berjalannya waktu,” ujarnya. dikatakan.
Ia menambahkan, penting bagi para calon untuk mengetahui potensi pemilih yang tidak menentukan pilihannya, dan menetapkan kebijakan berdasarkan kebutuhan masyarakat Jakarta.
Terkait proses penelitian, Rizki mengatakan, penelitian dilakukan dengan metode yang praktis dan tepat, termasuk mengambil sampel dari penduduk pemilih di Jakarta.
“Survei ini bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan dan akurat sehingga masyarakat dapat menentukan pilihan secara sadar,” ujarnya.