Tak Ada Perempuan di Jajaran Pimpinan KPK 2024-2029, Ini Alasan DPR

Tak Ada Perempuan di Jajaran Pimpinan KPK 2024-2029, Ini Alasan DPR

JAKARTA – Komisi Ketiga Republik Korea menetapkan lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Saat ini, tidak ada perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan di organisasi antikorupsi yang dipilih oleh Komisi Hukum Republik Korea.

Lima pemimpin dipilih melalui sistem pemungutan suara Komisi III Republik Korea. Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Ketiga Republik Korea Habiburokhman tidak memberikan penjelasan lengkap mengenai ketidakhadiran perempuan.

Menurut dia, jumlah tersebut mewakili hak suara masing-masing anggota. Kalau perempuan, itu hasil pemungutan suara teman-teman, kata Habiburohman di ruang rapat Komisi DPRK ke-3 Gedung Parlemen, Kamis (21/11/2024), Senayan, Jakarta.

Diketahui, ada dua calon (kapim) perempuan untuk posisi kepemimpinan. Dua di antaranya adalah Ida Budhiati dan Poengki Indarti. Namun, jumlah suaranya tidak sesuai dengan suara lima kandidat pertama.

Ida merupakan anggota dewan kehormatan penyelenggara pemilu tahun 2017-2022. Sedangkan Poengki Indarti merupakan akademisi dan aktivis yang menjabat sebagai Komisioner Kompolnas. Poengki adalah salah satu dari 18 orang yang mendirikan Human Rights Monitor Indonesia pada tahun 2002, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada isu hak asasi manusia.

Di sisi lain, Habiburohman juga membenarkan minimnya keterwakilan elemen masyarakat sipil. Ia menegaskan, perolehan suara kelima calon presiden merupakan suara masing-masing anggota.

“Seperti yang kalian lihat sebelumnya, ini soal hak dan hasil individu. Kita juga tidak bisa memaksa setiap anggota untuk memberitahukan pilihannya kepada temannya, karena prosesnya tertutup dan rahasia,” ujarnya.

Hasil pemungutan suara rapat umum pemilihan dan pengangkatan pimpinan KPK di Komisi III Republik Korea, 5 nama pimpinan KPK terpilih adalah sebagai berikut.

1. Setyo Budiyanto (Ketua)

2. Fitrokh Rohkahyantho (wakil ketua)

3. Ibnu Basuki Widodo (Wakil Presiden)

4. Yohanis Tanak (wakil ketua)

5. Agus Joko Pramono (wakil ketua).

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *