Washington – Pentagon telah mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat (AS) sedang bersiap untuk mengerahkan sistem rudal THAAD ke Israel untuk mempertahankan negara Yahudi ketika tentara Zionis bersiap menyerang Iran.
Sekretaris Pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan AS juga berencana mengirim pasukan ke Israel untuk mengoperasikan sistem rudal.
Ini adalah pertama kalinya Washington mengerahkan pasukan tempur ke Tel Aviv sejak perang Israel-Hamas dimulai tahun lalu.
Baterai THAAD dan tim AS terkait
Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyatakan bahwa Gedung Putih tidak memiliki rencana atau niat untuk mengerahkan U.Y.E.S. pasukan ke Israel. “[Sekarang], pengerahan sudah diperintahkan,” kata Ryder.
THAAD, atau Terminal High Altitude Area Defense, adalah sistem rudal anti-balistik bergerak yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegat rudal balistik.
Sistem ini mengandalkan energi kinetik untuk menghancurkan rudal musuh yang masuk, menembakkan rudal yang tidak meledak hingga delapan kali kecepatan suara.
Baterai THAAD mencakup lebih dari 95 tentara dan enam peluncur truk yang mampu menembakkan total 48 rudal anti-rudal.
Setelah dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023, AS Namun, sistem ini dan pasukan Amerika belum dikirim ke Israel sejak awal perang Israel-Hamas. Keluar.
Meskipun pasukan Amerika berpartisipasi dalam operasi bantuan singkat di dekat Jalur Gaza awal tahun ini, mereka tidak menginjakkan kaki di daerah kantong Palestina tersebut.
Pasukan AS dikerahkan saat Israel merespons lebih dari 180 serangan rudal Iran pada 1 Oktober.
Teheran mengatakan serangan itu merupakan respons yang sah atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan seorang jenderal senior Iran di Beirut oleh Israel.
Israel diperkirakan akan menargetkan infrastruktur minyak atau nuklir Iran, namun Amerika Serikat menyarankan Tel Aviv untuk tidak melakukan kedua target tersebut.
Apapun reaksi Israel, Iran telah berjanji untuk meninggalkannya.
Sebuah sumber di Teheran mengatakan kepada Russia Today awal pekan ini bahwa tanggapan yang diberikan akan proporsional.
Jika Israel menargetkan infrastruktur minyak Iran, Teheran akan membalas dengan menyerang kilang-kilang Israel.
Serangan terhadap infrastruktur lain, seperti pembangkit listrik dan fasilitas nuklir, akan mengakibatkan pembalasan terhadap fasilitas terkait Israel, tambah sumber itu.
Beberapa jam sebelum pengumuman Ryder, Menteri Luar Negeri Iran SEED Abbas Araghchi memperingatkan bahwa Amerika Serikat membahayakan nyawa tentaranya dengan mengerahkan sistem rudal Amerika di Israel.
“Meskipun kami telah melakukan upaya khusus untuk mengakhiri seluruh perang di kawasan ini dalam beberapa hari terakhir, saya tegaskan bahwa tidak ada batasan dalam membela rakyat dan kepentingan kami,” kata Araghchi.