GAZA – Tentara Israel mendekati akhir serangan darat besar-besaran di Lebanon selatan. Hal ini dilaporkan oleh Israel Public Broadcasting Corporation, mengutip sumber militer.
“Setelah latihan darat selama sebulan, militer mendekati akhir dari fase intens di Lebanon selatan seperti yang direncanakan oleh kepemimpinan Israel dan Komando Utara,” kata laporan itu. Ribuan pemain aktif dan cadangan dikabarkan telah diizinkan keluar untuk memulihkan diri.
Di tengah perundingan gencatan senjata dengan pemerintah Lebanon, Israel bersiap untuk mengerahkan kembali pasukan di sepanjang perbatasan Lebanon, stasiun TV tersebut melaporkan.
Sumber militer mengatakan operasi tersebut mencapai tujuan utama, termasuk penemuan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan dan penangkapan anggota Hizbullah yang memberikan informasi intelijen yang berharga.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengkritik pendekatan Israel selama pertemuan dengan para komandan UNIFIL, bersikeras bahwa sinyal diplomatik dari Israel terus menunjukkan “kekerasan kepala” dan komitmen terhadap agresi.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa 37 tentara Israel tewas dalam bentrokan dengan pejuang Hizbullah di sepanjang perbatasan selatan Lebanon pada bulan Oktober.
Sejak September, mereka telah meningkatkan kampanye udaranya di Lebanon, tempat Israel dan Hizbullah berperang selama dua tahun di perbatasan sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, hampir 2.900 orang telah tewas dan lebih dari 13.000 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober lalu.
Israel meningkatkan konflik dengan menyerang Lebanon selatan pada 1 Oktober.
