Tapak Tilas Epicentrum, RK: Bukti Nyata Gabungkan Kantor, Hunian, dan Kawasan Hijau

Tapak Tilas Epicentrum, RK: Bukti Nyata Gabungkan Kantor, Hunian, dan Kawasan Hijau

JAKARTA – Calon Walikota (Kagob) DKI Jakarta Nomor Urut 1, Rizwan Kamil (RK) menjelaskan, kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan menjadi bukti nyata bagaimana perkantoran, perumahan, dan kawasan hijau bisa dipadukan.

Diketahui, sungai yang menjadi episentrum gempa di kawasan Kuningan Rasuna Said, Jakarta Selatan, merupakan salah satu karya Ridon Kumel.

“Ini pekerjaan nyata, sebelum saya jadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat. Pohon rindang, jalan setapak lebar dilengkapi jalur lari, jadi pekerjaan yang sangat manusiawi.” Jakarta Selatan Kamis (31/10/2024).

Pria yang akrab disapa Kong Emil itu mengatakan, dirinya dan Susuwono berencana membangun kawasan serupa Rasuna Syed di Jakarta.

“Saya ingin memperluas kawasan seperti itu di Jakarta dan menjadi kota global yang standar lingkungannya sama dengan standar luar negeri,” ujarnya.

“Ada perkantoran, perumahan, komersil dan ruang terbuka, pepohonan besar dan rindang, udara sejuk. Visi saya bisa dinikmati di seluruh pelosok Jakarta. Kalau kita bangun perkantoran, kualitas hidup akan meningkat. Biaya transportasi menuju ke sana untuk bekerja akan meningkat,” ujarnya.

Rencana Radon Kamil ini sejalan dengan program pembangunan perumahan 3 juta yang dicanangkan Presiden Prabhu Subianto. Program nasional ini berencana membangun satu juta rumah di perkotaan dan dua juta rumah di pedesaan dalam lima tahun ke depan.

“Tentunya kami mendukung program pemerintah pusat. Selain itu, kami perkirakan Jakarta sendiri masih membutuhkan 1,3 juta unit rumah. Dengan keterbatasan lahan, lahan kosong Pemda Jakarta hanya mampu menampung 500.000 jiwa. Makanya kami ingin membangun apartemen di atas pasar dan stasiun, kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak swasta.”

Lanjutnya, “Pusat Rasona ini dibangun swasta. Kalau pimpinan Jakarta percaya, Pemprov akan bekerja sama dengan swasta agar tidak terikat APBD. Insya Allah kita bisa impor jatah lebih banyak lagi.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *