LONDON – Penemuan terbaru di dunia entomologi menyoroti beberapa temuan mengejutkan tentang spesies tawon Syntretus perlmani yang baru ditemukan.
BACA – 5 Perbedaan Tawon dan Lebah, Jangan bingung lagi
Tawon ini memulai siklus hidupnya di dalam perut lalat buah dewasa dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seperti dilansir Science Alert, temuan ini tidak hanya menarik tetapi juga memberikan informasi baru tentang perilaku dan adaptasi tawon parasitoid.
Tawon yang baru ditemukan itu diberi nama Syntretus perlmani. Penemuan ini sangat penting karena menunjukkan perilaku virus yang belum pernah tercatat sebelumnya pada tawon parasitoid.
Penemuan ini terjadi di Mississippi ketika tim peneliti menangkap lalat buah (Drosophila affinis) menggunakan perangkap. Mereka pertama kali mengamati infeksi nematoda, namun menemukan larva tawon parasitoid di perut lalat dewasa.
Meskipun tawon parasitoid biasanya bertelur di dalam larva atau nimfa serangga, Syntretus perlmani adalah satu-satunya spesies yang diketahui bertelur di lalat buah dewasa.
Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya pada subfamili Euphorinae, yang mencakup tawon parasitoid yang menginfeksi berbagai jenis serangga.
Setelah telur tawon diletakkan di dalam lalat, larva berkembang di dalam perut lalat selama 18 hari. Selama waktu ini, lalat inangnya tetap aktif. Larva tawon akhirnya keluar dari tubuh lalat dan tumbuh menjadi pupa di luar tubuh lalat.
Ketika tawon betina sudah dewasa, dia meninggalkan panggung dan mulai mencari lalat dewasa untuk bertelur, melanjutkan siklus hidupnya. 24 jam setelah muncul, tawon betina bertelur di dalam lalat baru, memulai kembali proses infeksi.
Tim peneliti mengumpulkan lebih dari 6.000 lalat jantan dari Mississippi, Alabama, dan North Carolina. Mereka memeriksa lalat dengan cermat untuk mencari tanda-tanda larva tawon. Infeksi ditemukan pada kurang dari 1% lalat; perubahan tahunan adalah dari 0,5% menjadi 3%.
Setelah mengumpulkan keturunan tawon, para peneliti membesarkan mereka di laboratorium untuk mengamati pertumbuhan dan perilaku mereka, sehingga memberikan lebih banyak informasi tentang siklus hidup tawon.
Penemuan Syntretus perlmani merevolusi pemahaman kita tentang adaptasi tawon parasitoid. Pendekatan unik ini menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi taksonomi tawon parasitoid.
Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut mengenai interaksi antara tawon parasitoid dan lalat buah dewasa, serta implikasi ekologis dari hubungan parasit yang tidak biasa.
Penemuan ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang organisme serangga dan hubungan kompleks antara spesies yang berbeda, sehingga memberikan kontribusi penting bagi studi entomologi dan parasitologi.