Tekan Emisi Karbon, TBS Energi Jual 2 PLTU Senilai USD144,8 Juta

Tekan Emisi Karbon, TBS Energi Jual 2 PLTU Senilai USD144,8 Juta

JAKARTA – PT TBS Energi Utama Tbk sepakat mengakuisisi dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas total 200 megawatt (MW) melalui penjualan langsung dan tidak langsung seluruh saham usahanya kepada PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo . Perdana Listrik (GLP). Transaksi ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030 melalui inisiatif TBS 2030.

Nilai penjualan saham tersebut mencapai kurang lebih USD 144,8 juta yang akan berdampak positif terhadap pendapatan perseroan, kata Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina dalam keterangan resmi, Kamis (10/10/2024).

Dia mengatakan, perseroan akan memperoleh keuntungan dari penjualan tersebut lebih besar dari total investasi yang diinvestasikan untuk membangun dua PLTU yang diperkirakan mencapai USD 87,4 juta. Melalui transaksi ini, perseroan akan memperoleh capital gain selain dividen yang diterima selama PLTU beroperasi.

Namun dari sisi akuntansi, transaksi ini akan mencatat kerugian non tunai sekitar USD 77 juta. Hal ini disebabkan oleh standar akuntansi PSAK yang mewajibkan pencatatan awal pendapatan konstruksi IPP (Produsen Independen/IPP) dan transfernya menggunakan sistem Build Operate Transfer (BOOT) selama 25 tahun sesuai dengan masa efektif Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik ( PJBL).

Oleh karena itu, nilai aset yang dicatat dalam pembukuan pada saat pembelian akan mencakup pendapatan masa depan yang belum ditagih ke PLN. “Penjualan ini merupakan bagian dari strategi kami untuk mempercepat transisi perusahaan menuju bisnis berkelanjutan dan mendukung tujuan kami mencapai netralitas karbon pada tahun 2030,” ujarnya.

Dia menyatakan, dana hasil transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor berkelanjutan, penguatan struktur perusahaan, dan program pembelian kembali saham yang bertujuan untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.

Penerapan program ini, selain dapat mempercepat perusahaan mencapai komitmen keberlanjutan TBS pada tahun 2030, juga akan membantu perusahaan dalam menciptakan nilai lebih dengan mengurangi gabungan utang lebih dari 70%, sehingga akan meningkatkan fleksibilitas perusahaan. untuk bertindak. investasi yang lebih besar di sektor bisnis berkelanjutan seperti energi baru terbarukan, ekosistem kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah. Langkah ini juga akan meningkatkan akses terhadap berbagai sumber pembiayaan, biaya pembiayaan yang kompetitif, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi para pemegang saham perseroan.

Transaksi ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon perusahaan lebih dari 80% atau sekitar 1,3 juta ton CO2 setara (tCO2e) per tahun, sesuai dengan perhitungan metode protokol GRK, dan dikonfirmasi melalui tahap verifikasi oleh auditor eksternal. . Langkah kuat ini memperkuat komitmen perusahaan terhadap tujuan iklim global, dan pada saat yang sama menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong tanggung jawab lingkungan jangka panjang.

“Transaksi ini akan mengukuhkan perusahaan sebagai pionir dan salah satu perusahaan kecil terkemuka di Indonesia yang berkomitmen mencapai netralitas karbon. Keuntungan lebih dari USD 100 juta” dimana keuntungan tersebut telah dan akan diinvestasikan dalam pengembangan bisnis berkelanjutan,” jelasnya. .

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *