JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) telah membentuk Bank Kelompok Usaha (KUB) dengan PT Bank Pembangunan Tenggara Sulawesi Tenggara (Bank Sultra). Artinya Bank Sultra menjadi bank kelima yang menerima KUB bersama Bank Jatim.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham (SHA) di Jakarta. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Presiden Bank Jatim Busrul Iman dan Sekretaris Sulawesi Tenggara Arsun Lio.
Selain penandatanganan SHA, penandatanganan nota kesepahaman juga dilakukan oleh Dirut Bank Jatim Busrul Iman dan Dirut Bank Sultra Abdul Latif. Yang menyaksikan penandatanganan tersebut antara lain Kepala OJK Sultra Bismi Maulana Nugraha, Kepala Otoritas Perekonomian Jawa Timur Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman, komisaris dan direktur Bank Jatim dan Bank Sultra.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, pekerjaan yang dilakukan Bank Jatim di Bank Sultra telah disetujui dalam RUPS Umum yang dilaksanakan pada 11 Desember 2024.
“Tentunya selain dari sisi permodalan, KUB juga mempunyai aspek penting lainnya yaitu business to business. Oleh karena itu, integrasinya bisa lebih dilakukan melalui program bersama, tidak terbatas pada produk keuangan, produk keuangan, atau layanan perbankan lainnya,” kata Busrul. , Rabu (25/12/2024).
Busrul juga menyampaikan, KUB antara Bank Jatim dan Bank Sultra merupakan upaya memperkuat ketertiban, keteguhan dan persaingan industri perbankan yang nantinya dapat mencapai level positif terhadap perekonomian.
Sehingga kedepannya kedua belah pihak dapat menjadi bank pembangunan daerah (RBD) yang aktif dalam skala regional dan dapat mendorong pembangunan ekonomi di daerah dan seluruh negeri. “Kami bertekad untuk terus menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham dan mendorong pertumbuhan bisnis,” ujarnya.
Per November 2024, aset Bank Jatim mencapai Rp 109,09 triliun. Kemudian rasio utang mencapai Rp63,90 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp87,96 triliun, dan laba mencapai Rp1,02 triliun. Oleh karena itu, dengan semangat gotong royong, mari kita maju bersama melalui KUB, agar BPD semakin digandrungi, sehingga mampu bersaing erat di industri perbankan nasional, katanya.
Ketua Komisi Perekonomian Jatim Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman menambahkan, Bank Jatim merupakan salah satu pemimpin pemerintah provinsi dalam mengembangkan perekonomian Jatim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditambahkannya, “Kerja sama kedua bank ini bukan sekedar aturan semata, namun merupakan ikhtiar kita semua untuk maju bersama, bangkit bersama, dan berkembang bersama.”
Sementara itu, Sekda Sultra Arsun Lio meyakinkan Bank Jatim dan Bank Sultra akan meningkatkan upaya dan saling menguatkan di berbagai bidang. Termasuk mengembangkan produk pinjaman dan tabungan serta pemutakhiran sistem teknologi informasi. “Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja, produktivitas dan profitabilitas Bank Sultra,” ujarnya.