Teknologi AI dan Data Meningkatkan Transparansi di Seluruh Industri

Teknologi AI dan Data Meningkatkan Transparansi di Seluruh Industri

JAKARTA – AI dan teknologi informasi berperan penting dalam meningkatkan transparansi platform berbasis AI.

Transparansi real estat menjadi lebih penting dari sebelumnya di masa yang tidak menentu ini, dan negara-negara yang bergerak menuju proyek paling transparan kini bergerak maju berdasarkan investasi teknologi dan AI, penggunaan data, dan komitmen yang jelas terhadap keberlanjutan.

Hal ini didasarkan pada Indeks Real Estat Global (GRETI) JLL dan LaSalle (NYSE: JLL), yang dirilis setiap dua tahun, yang merupakan ukuran transparansi pasar tentang bagaimana real estat diinvestasikan, dikembangkan, dan dikembangkan di seluruh dunia.

Sejak laporan JLL tahun 2022, meskipun tingkat keterbukaan telah meningkat di banyak negara dan wilayah, indeks tersebut menunjukkan bahwa Eropa tetap menjadi wilayah paling terbuka, dengan pertumbuhan terkuat di pasar properti komersial terbuka.

Di antara negara-negara terkemuka di dunia adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Perancis dan Australia, dan untuk pertama kalinya Singapura dimasukkan dalam kelompok “Transparansi Tinggi” untuk keberlanjutan dan layanan digitalnya.

“Indonesia mempunyai defisit populasi yang memperluas cakupan infrastruktur, mendorong teknologi canggih dan keberlanjutan, yang akan mengurangi kesenjangan keterbukaan negara.” kata Faraziah Basara, Country Head JLL Indonesia.

Perkembangan AI bergerak dengan pesat dan telah membawa perubahan signifikan dalam industri real estate, dipengaruhi oleh platform dan alat AI seperti JLL GPT.

Lebih dari 500 perusahaan kini menawarkan layanan AI aktif, dan investasi telah meningkat secara signifikan, dengan studi awal menunjukkan bahwa AI meningkatkan transparansi dalam industri dengan kemampuannya menganalisis dan mensintesis data dan analitik dalam jumlah besar. manajemen gedung. Desain perkotaan, seperti arsitektur.

“Di masa depan, pendorong tambahan seperti kecerdasan buatan dan pelaporan keberlanjutan serta standar akuntabilitas akan mendorong investor untuk mencari transparansi yang lebih besar.” – kata Richard Bloxham, CEO JLL Capital Markets.

Namun, para ahli dan pembuat kebijakan telah mempertimbangkan risiko penggunaan AI dan memperkenalkan teknologi seperti Petunjuk AI AS dan Undang-undang AI UE yang baru-baru ini diadopsi.

Diversifikasi muncul bersamaan dengan tren yang muncul seperti teknologi dan integrasi keberlanjutan, ketika investor berupaya mengidentifikasi aset yang paling diuntungkan dari tema-tema jangka panjang ini.

.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *