STATION NEWS Tengkorak Manusia Naga Bertanduk dari Abad 19 Menuai Kontroversi

STATION NEWS Tengkorak Manusia Naga Bertanduk dari Abad 19 Menuai Kontroversi

LONDON (Reuters) – Tengkorak yang akan dilelang di Inggris pada Rabu (10 September 2024) telah dipindahkan beberapa jam sebelum dimulainya lelang.

Seperti yang dilaporkan Wion News, “tengkorak manusia-naga abad ke-19” berasal dari negara bagian Nagaland di India timur laut.

Pelelangan tengkorak telah menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat suku.

Rumah Lelang Seni Rupa Swan di Tetsworth, Oxfordshire, mendaftarkan lebih dari 20 item, termasuk kotoran manusia, untuk penjualan satu hari pada hari Rabu.

Rumah lelang mendapat reaksi keras karena menjual tengkorak bertanduk di lelang. Forum Naga untuk Rekonsiliasi (FNR) telah menyatakan frustrasinya atas penjualan tengkorak tersebut, dan menyebutnya sebagai praktik tidak manusiawi di mana sisa-sisa nenek moyang masyarakat adat dijual kepada “kolektor yang penasaran”.

Nagaland juga memperhatikan masalah ini dan mendesak pemerintah India untuk campur tangan dan menghentikannya.

“Tender ini menunjukkan impunitas yang diperoleh keturunan kolonialisme Eropa sambil melanjutkan tindakan rasis, kolonial, dan kekerasan yang dilakukan masyarakat Naga,” kata FNR dalam sebuah pernyataan.

Harga yang direkomendasikan ditetapkan mulai dari $4.581 hingga $5.235 untuk tengkoraknya.

Pemulangan jenazah leluhur oleh negara-negara bekas jajahan telah menjadi isu besar di kalangan masyarakat adat di seluruh dunia. Para ahli terkejut melihat tubuh manusia dijual.

“Dapatkah Anda bayangkan: di abad ke-21 ada larangan penjualan burung, hewan, dan reptil…tetapi tidak ada larangan terhadap sisa-sisa manusia,” kata Dr. Dolly Kikon, antropolog Naga dan profesor di Universitas California . Dikatakan Independen.

Perlu dicatat bahwa Perdana Menteri Nagaland Neiphiu Rio menulis surat kepada Menteri Luar Negeri S Jaishankar memintanya untuk mengangkat masalah ini ke Komisi Tinggi Inggris di New Delhi.

“Sisa jenazah adalah milik rakyat dan negara mereka,” tulis Rio, seraya menambahkan bahwa penjualan tersebut merupakan tindakan “kekerasan kolonial yang berkelanjutan.”

FNR ingin pemulangan jenazah leluhur Naga menjadi “prioritas”. Rumah lelang juga menarik barang-barang lainnya, termasuk sisa-sisa manusia dari masyarakat adat Papua Nugini, Nigeria, Kongo, dan Malawi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *