JAKARTA – 18 organisasi kemasyarakatan (ormas) lintas agama di Indonesia menuntut agar Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) kembali duduk di kabinet Prabowo-Gibran. Semasa menjabat Menteri Agama (Menag), Gus Yaqut berjasa mampu membuat kehidupan beragama di Indonesia sangat harmonis.
“Saat ini kita semua bisa merasakan bahwa umat semua agama bisa hidup rukun. Hal ini karena Gus Yakut di atas semua agama dan karena beliau adalah pengayom umat. Masyarakat bisa menjalankan ibadahnya dengan baik sehingga bisa toleransi juga harus terjadi, katanya. Ketua Umum Generasi Baru Konghucu (Gemaku) Kristan di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Kristian mengungkapkan, selama Gus Yakut memimpin Kementerian Agama, Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2022 indeks KUB sebesar 73,09, tahun 2023 (76,02), dan tahun 2024 (76,47). Buktinya, kinerja Gus Yaqut selama ini sangat menggembirakan. Prestasi Gus Yaqut lainnya adalah mengubah pelayanan Kementerian Agama dari yang konvensional dan kaku menjadi serba digital. Transformasi ini menjadikan pelayanan lebih transparan dan mencegah praktik tidak wajar seperti korupsi.
“Kemajuan besar ini telah diakui dan diakui oleh berbagai pihak antara lain aparat penegak hukum, BPS, ormas, organisasi publik independen, dan media. Semua orang bangga dengan perubahan yang ada di Kementerian Agama, karena sangat menyentuh kebutuhan masyarakat. kata Kristan.
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap Gus Yakut, Senin (7/10/2024), perwakilan 18 ormas mendatangi Presiden terpilih Prabowo Subianto. Rombongan mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan untuk menyampaikan keinginannya dan secara resmi menyerahkan surat dukungan kepada Gus Yaqut.
Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (SESMI) ini mengakui Gus Yakut memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat kuat. Selain keimanannya yang besar, Gus Yakut merupakan sosok pemimpin yang gagah berani. Gus Yakut selalu melawan segala upaya kelompok intoleran beragama yang bertujuan melemahkan NKRI dan NKRI.
“Beliau adalah tokoh muda NU yang memiliki jiwa kesatria dan konsisten pendirian. Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang berani membela kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.