LONDON – Jutaan tahun lalu, beberapa ledakan supernova menciptakan gelembung unik berdensitas rendah yang disebut Local Hot Bubble (LHB). Setidaknya, menurut para ilmuwan, inilah alasan struktur tersebut.
Tata surya kita terletak di ruang yang membentang setidaknya 1000 tahun cahaya. Temperaturnya mencapai jutaan derajat, namun karena atomnya sangat kecil, panasnya tidak mempengaruhi semua yang ada di dalamnya.
Penemuan terowongan ini mendukung teori tahun 1974 bahwa galaksi kita terdiri dari gelembung panas dan terowongan yang saling berhubungan. Namun, tidak ada bukti adanya jaringan seperti itu.
Jutaan tahun yang lalu, beberapa ledakan supernova menyebabkan terbentuknya gelembung unik berdensitas rendah yang disebut Gelembung Panas Lokal (LHB). Setidaknya, menurut para ilmuwan, inilah alasan struktur tersebut.
Tata surya kita terletak di ruang yang membentang setidaknya 1000 tahun cahaya. Temperaturnya mencapai jutaan derajat, namun karena atomnya sangat kecil, panasnya tidak mempengaruhi semua yang ada di dalamnya.
Para ilmuwan di Institut Max Planck untuk Fisika Luar Angkasa (MPE) baru-baru ini menemukan sesuatu yang mengejutkan di dalam LHB. Ahli astrofisika Michael Yeung, Michael Freiberg dan tim mereka telah menemukan keberadaan terowongan antarbintang menuju Centauri.
Yeung dan anggota tim lainnya menggunakan teleskop sinar-X canggih milik observatorium luar angkasa eROSITA untuk memetakan LHB secara detail. Teleskop ini beroperasi pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi dan menghasilkan gambar sinar-X yang unik di langit.
Mereka membagi langit menjadi 2000 bagian dan menganalisis setiap bagiannya. Mereka menemukan bahwa LHB bukanlah sebuah bola yang seragam. Sebaliknya, LHB lebih tegak lurus terhadap bidang galaksi.
Freiberg kemudian mencatat bahwa gelembung tersebut berbentuk nebula bipolar. Bersama dia, mereka menemukan terowongan antarbintang yang menakjubkan.
“Yang tidak kami ketahui adalah adanya terowongan antarbintang menuju Centauri yang menciptakan rongga di media antarbintang yang lebih dingin,” kata Freyberg.
Penemuan terowongan ini membantah teori tahun 1974 yang menyatakan bahwa galaksi kita memiliki beberapa gelembung dan terowongan panas yang saling berhubungan. Namun, tidak ada bukti adanya jaringan seperti itu.
Para ilmuwan percaya bahwa terowongan tersebut mungkin berfungsi sebagai penghubung antara LHB dan gelembung super lainnya atau Nebula Gum.
Terowongan ini tidak berdiri sendiri. Model para peneliti menunjukkan bahwa wilayah utara terowongan lebih panas dibandingkan wilayah selatan. Artinya, peristiwa supernova dalam beberapa juta tahun terakhir mungkin telah memanaskan kembali sebagian gelembung tersebut.
Penemuan terowongan menuju Centauri menunjukkan bahwa Bima Sakti memiliki jaringan gelembung dan terowongan panas yang luas. Menurut para ahli, temuan ini bisa membantu dalam mempelajari sejarah galaksi.