Jakarta – Siemens Healthineers bermitra dengan RAD-AID International untuk memberikan pelatihan khusus kedokteran nuklir di Asia Tenggara. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari misi berkelanjutan kedua belah pihak untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah dengan akses terbatas terhadap sumber daya medis tingkat lanjut.
Kerja sama ini merupakan sebuah tonggak sejarah, dengan menyelesaikan kunjungan studi pertama ke Indonesia dan memberikan dukungan langsung kepada tenaga kesehatan masyarakat setempat di bidang kedokteran nuklir. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lokal dalam teknik diagnostik tercanggih, khususnya dalam PET/CT, SPECT/CT dan pencitraan theranostic untuk meningkatkan standar perawatan pasien di bidang onkologi dan bidang klinis lainnya.
Selama proyek berlangsung, tim ahli RAD-AID didukung oleh Siemens Healthineers menyelenggarakan pelatihan on-site dan online di berbagai fasilitas kesehatan terkemuka, termasuk RSCM/FKUI Jakarta dan RSHS/FK Unpad Bandung.
“Kemitraan dengan RAD-AID mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia. Dengan berinvestasi di bidang pendidikan dan kedokteran nuklir, kami mendukung tenaga medis dan membantu membentuk masa depan perawatan pasien di negara ini. Berdampak pada sistem layanan kesehatan Indonesia, serta meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan kanker atau penyakit lainnya,” kata Kepala Siemens Healthineers Indonesia Indonesia Alfred Fahringer dalam siaran persnya.
Kedua kunjungan tersebut memungkinkan tim RAD-AID untuk berpartisipasi dalam lokakarya tentang cara mengoptimalkan pemeriksaan kedokteran nuklir dan mendiagnosis kasus-kasus kompleks. Di RSCM/FKUI Jakarta, di mana pemindai PET/CT Siemens Healthineers Biograph Vision telah dipasang, fokusnya adalah pada pengintegrasian teknologi PET/CT ke dalam praktik onkologi.
Di Bandung, khususnya di RSHS/FK Unpad, program kunjungan ini menyelenggarakan format kuliah khusus non-FDG PET/CT bidang onkologi diagnostik yang mencakup bidang-bidang penting seperti kanker kepala, leher, paru-paru, dan saluran cerna. Konferensi-konferensi ini memungkinkan para profesional kesehatan untuk secara langsung menerapkan pengetahuan baru mereka, menjembatani kesenjangan pengetahuan dan meningkatkan hasil pasien di seluruh Indonesia.
“Keberhasilan proyek ini di Indonesia menunjukkan kekuatan kolaborasi global untuk mengatasi kesenjangan kritis dalam layanan kesehatan. Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Siemens Healthineers untuk menghadirkan teknologi dan keterampilan kedokteran nuklir canggih ke wilayah yang paling membutuhkan layanan kesehatan. langkah pertama dan kami berharap dapat melanjutkan misi kami untuk membangun infrastruktur kesehatan yang berkelanjutan,” kata Dr. Daniel J. Mollura, Direktur Eksekutif RAD-AID Internasional.
Kemitraan antara Siemens Healthineers dan RAD-AID International memiliki potensi besar bagi masa depan layanan medis berkualitas di Indonesia. Seiring dengan perkembangan proyek ini, fokusnya akan meluas ke kawasan ASEAN lainnya, yang pada akhirnya mendorong pembangunan berkelanjutan.