JAKARTA – Majelis Masayih menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtec) Sistem Penjaminan Mutu Departemen Pendidikan Salafi pada Kamis-Sabtu tanggal 7-11 November 2024.
Acara yang digelar di Jakarta Pusat ini dihadiri oleh 164 orang undangan yang meliputi anggota Majelis Umat Islam, perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) dan perwakilan Dewan Umat Islam Dewan Pendidikan Pondok Pesantren Mujadi Salafia dari seluruh Indonesia. . .
Petunjuk teknis ini dimaksudkan agar terlaksananya standar mutu pendidikan pesantren secara optimal.
Dewan Muslim sebagai lembaga yang menjamin mutu pendidikan pesantren hendaknya memberikan bimbingan teknis kepada perwakilan Dewan Muslim, pimpinan dinas pendidikan, serta Dewan Muslim atau ketua Mujadi (TU). . Departemen Pendidikan Salafi.
Kegiatan ini merupakan implementasi dokumen sistem penjaminan mutu Mujad Salafia, sekaligus sosialisasi dokumen tersebut agar dapat diterapkan di setiap lembaga pendidikan.
Ketua Dewan Masayaikho K. Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) mengatakan pentingnya pengendalian mutu dalam pendidikan pesantren sebagai upaya meningkatkan mutu dan daya saing pesantren.
“Penjaminan mutu merupakan langkah konkrit untuk menjaga kemandirian dan keunikan pendidikan pesantren,” kata Gus Rozin.
Ditegaskannya, proses pengendalian mutu ini merupakan langkah bersejarah di Indonesia. “Penjaminan mutu ini bukan soal konsolidasi pesantren atau pembuatan bentuk kurikulum, tapi penetapan ambang batas minimal yang memungkinkan terciptanya ekosistem pendidikan di pesantren,” jelasnya.
K.H. Abdulla Basir, salah satu anggota Dewan Pesantren, meminta Pengurus Pondok Pesantren dan Dewan Pesantren membantu menciptakan ekosistem pendidikan berbasis tradisi pesantren.
“Majelis Kristen ingin memahami bahwa apa yang kita miliki dan apa yang telah kita kembangkan adalah warisan yang dipimpin oleh Salafusali. Kita berkewajiban untuk mengadaptasi warisan ini di zaman modern.”
Tujuan dari panduan teknis ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang sistem penjaminan mutu internal dan eksternal, termasuk prinsip, konsep, dan praktik manajemen. Melalui Bimtek ini diharapkan para peserta dapat menyusun rencana aksi penerapan standar mutu pengajaran di departemen pendidikannya.
Dengan terselenggaranya Bimtek ini, Majelis Masyahi berharap proses penilaian mutu dapat dilaksanakan secara bertahap agar lulusan Pondok Pesantren Mujad Salafi dapat memperoleh pengakuan yang setara.
Gus Rozin mengatakan: “Diharapkan tidak ada dikotomi, pemisahan dan diskriminasi antara lulusan pesantren dengan lulusan pendidikan lainnya.”