MADIUN – Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT INKA (Persero) bertajuk INKA SMK Series dilaksanakan pada Selasa (17/12/2024) di SMKN 1 Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Dalam kegiatan terbesar program TJSL ini, INKA memberikan bantuan berupa 5 set alat uji partikel magnetik dan 50 set alat pelindung diri kepada lima SMK binaan di Madiun Raya.
Kelima SMK di Madiun Raya tersebut adalah SMKN 1 Wonoasri, SMKN 1 Kebonsari, SMKN 1 Madiun, SMKN 1 Bendo dan SMKN 1 Jenangan. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen PT INKA dalam mendukung pengembangan keterampilan sumber daya manusia (SDM) industri perkeretaapian.
Selain pemberian bantuan peralatan, INKA juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai dan Direktur Manajemen Mutu INKA, Bambang Jatmika.
Bambang Jatmika mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri perkeretaapian, INKA menyadari pentingnya kualitas dan kompetensi tenaga kerjanya. Menghadapi kebutuhan sumber daya manusia yang semakin meningkat, apalagi dengan rencana pengoperasian pabrik baru di Banyuwangi pada tahun 2025, perusahaan terus melaksanakan program pelatihan dan pengembangan melalui TJSL.
“Program TJSL dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan pendidikan. Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk memastikan program ini dapat memberikan manfaat nyata,” kata Bambang Jatmika dalam keterangannya, Selasa (17/12/2024). ) . ).
Selain SMK Madiun Raya, TJSL juga mengikutsertakan tiga SMK di Banyuwangi yakni SMKN 1 Glagah, SMKN 1 Tegalsari dan SMKN Ihya’ Ulummudin. Tahun depan, kegiatan serupa direncanakan di sekitar pabrik PT INKA Banyuwangi.
Dalam rangkaian program SMK tersebut, PT INKA melakukan pelatihan dan magang bagi siswa dari lima SMK binaan pada tahun 2023 hingga 2024. Dari total 80 siswa yang terlibat, sebagian besar berhasil dipekerjakan sebagai pegawai kontrak tetap (PKWT) di PT INKA dan anak perusahaannya PT INKA Multi Solutions (IMS).
“Program pelatihan ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan tugas prioritas Kementerian BUMN yaitu Penciptaan Nilai Bersama (CSV). Kami tidak hanya mendukung pelatihan profesional, tetapi juga mengurangi risiko operasional dengan menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas untuk mendukung proyek-proyek besar PT INKA,” ujarnya. Bambang
PT INKA saat ini sedang mengerjakan beberapa proyek besar, antara lain produksi 612 kereta penumpang untuk PT KAI (Persero), 16 set kereta KRL (12 kereta per set kereta) untuk KAI Commuter dan 450 gerbong flat kontainer untuk KiwiRail, Selandia Baru. .