Toko Kelontong Didorong Naik Kelas Bantu Kejar Target Ekonomi 8%

Toko Kelontong Didorong Naik Kelas Bantu Kejar Target Ekonomi 8%

JAKARTA – Samporna Retail Community (SRC) terus menggalakkan renovasi toko kelontong untuk membantu pemerintah mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi kepada 8.200 asosiasi SRC dan 6.300 anggota SRC di Indonesia bekerja sama dengan toko kelontong mitra

Berdasarkan penelitian, total omzet toko SRC akan memberikan kontribusi sebesar 263 triliun dram terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022. Nilai investasi tersebut setara dengan 11,36% dari total produk domestik bruto (PDB) ritel sebesar Rp 2.077,43 triliun. Perjalanan SRC masih panjang untuk mencapai titik tersebut

CEO SRCIS Romulus Sutanto berbicara tentang perjalanan tersebut Romulus mengatakan SRC dimulai dengan 57 toko kelontong sebagai anggota di Medan, Sumatera Utara. Berbekal semangat keunggulan, SRC telah menjadi program komprehensif bagi pemilik toko kelontong, mitra grosir dan pelanggan di seluruh Indonesia.

“Selama 16 tahun resep pengembangan SRC tetap sama, yaitu konsistensi tim kami dalam memberikan dukungan dan pelatihan, pembinaan dan pendampingan,” ujarnya, Rabu (12/11/2024).

Pria yang telah menempuh perjalanan karir lebih dari 20 tahun ini mengatakan, keberlanjutan ini bermula dari komitmen SRCIS dalam memberdayakan UMKM agar bisa bangkit. Hal ini penting mengingat peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional salah satu bidangnya.

“Kami yakin UKM yang kuat, khususnya toko kelontong, dapat berkontribusi lebih besar lagi terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8%,” kata Romulus.

Salah satu inisiatif utama SRC adalah mendukung digitalisasi toko kelontong UMKM melalui AYO melalui ekosistem digital SRC yang tersedia di pulau-pulau tersebut. Melalui penyuluhan dan pelatihan yang berkelanjutan, tingkat adopsi digitalisasi di toko SRC sangat tinggi

Transformasi digital berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dunia usaha, termasuk toko kelontong. Kehadiran AYO dalam mendorong digitalisasi UMKM merupakan wujud nyata kontribusi kami terhadap digitalisasi toko kelontong non-SRC. AYO Toko melalui SRC aplikasi, jelasnya.

Untuk konteksnya, ekosistem digital SRC AYO terdiri dari tiga aplikasi Pertama, My AYO by SRC yang ditawarkan kepada pelanggan toko SRC, AYO MITRA by SRC yang ditujukan untuk mitra bisnis atau pengusaha grosir, dan AYO TOKO- n by SRC yang ditujukan untuk mitra bisnis atau pengusaha grosir. Dirancang untuk toko kelontong

Pengaruh positif

Romulus menjelaskan, SRC setidaknya memberikan tiga dampak positif terhadap perekonomian dan masyarakat sekitar. Pertama, seperti disebutkan sebelumnya, toko SRC setara dengan 11,36% atau Rp 236 triliun pada PDB ritel nasional tahun 2022.

Dia mengatakan ini adalah investasi yang sangat besar dan menunjukkan peran toko kelontong anggota SRC dalam perekonomian.

Kedua, SRC membantu toko menghasilkan lebih banyak lalu lintas, yang juga meningkatkan kesejahteraan pemilik toko dan karyawan. Penelitian KG Media juga menyatakan bahwa SRC membantu toko kelontong anggotanya mencapai penjualan hingga 42% lebih banyak dibandingkan sebelum bergabung dengan program ini.

Tidak hanya itu, lanjut Romulus, seraya menambahkan bahwa sekitar 77% toko SRC telah berhasil berekspansi menjadi bisnis yang berbeda. Faktanya, banyak pemilik toko SRC yang awalnya toko kecil kini memiliki banyak cabang atau berubah menjadi toko grosir.

Kata Romulus. “Contohnya SRC Trijaya di Tangerang. Saat kami bergabung dengan SRC pada tahun 2013, Toko Trijaya masih berupa toko kecil-kecilan. Sekarang sudah ada 1 toko kelontong.”

Ia menambahkan, ada toko SRC lain yang dulunya hanya menjual kebutuhan sehari-hari, namun kini merambah ke makanan minuman dan produk digital.

Dampak positif SRC juga mencakup penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya omzet dan perluasan usaha, 51% toko SRC berhasil merekrut staf tambahan sebagai staf toko.

“Bayangkan jika setengah dari 250.000 toko SRC di Indonesia menambah minimal 1 pekerja, itu akan menjadi tambahan tenaga kerja yang sangat besar,” jelas Romulus.

Ia mengatakan salah satu kelebihan SRC adalah kesatuan anggotanya. Melalui Asosiasi SRC, toko-toko SRC yang sudah maju tidak segan-segan membantu toko-toko SRC lainnya untuk berkembang juga. Mereka bertemu secara rutin untuk berbagi pengalaman dan saran untuk mengembangkan usahanya

Selain itu, asosiasi SRC juga mengadakan berbagai acara seperti arisan yang hasilnya disalurkan ke toko kelontong untuk membantu anggotanya meningkatkan kualitas toko agar lebih murah.

Dampak positif ketiga, jelas Romulus, Toco SRC mendorong pemberdayaan UKM lokal melalui local corner. Local corner merupakan area khusus di toko SRC yang didedikasikan untuk pemasaran produk UKM di local corner berdasarkan riset produk UMKM omzetnya diperkirakan mencapai Rp 5,65 triliun pada tahun 2022.

Mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi

Romulus mengatakan SRC hadir untuk membantu toko kelontong menjadi lebih baik dan berkelanjutan sejak awal. Selain itu, secara lebih makro, ia berharap SRC dapat semakin berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan menjadi salah satu ekonomi akar rumput pilar.

Keberhasilan toko SRC juga diharapkan dapat menginspirasi toko kelontong lain yang mungkin saat ini belum menjadi anggota SRC. Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden Pravo Subianto, SRC dapat berpartisipasi sebagai bagian dari UKM.

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, sektor UKM menyumbang 61% PDB dan mampu menyerap 97% total tenaga kerja, dengan demikian sektor UKM tentunya akan berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah mencapai perekonomian 8%. sasaran pertumbuhan.

“250.000 toko SRC menyumbang hingga 11,36% PDB ritel nasional. Apalagi kalau bicara 4 juta toko kelontong di Indonesia, pasti toko kelontong UKM berkontribusi lebih besar,” kata Romulus.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *