Tragedi Kebakaran Pabrik di Bekasi Korban 9 Tewas, Dipicu Ledakan Alat Produksi

Tragedi Kebakaran Pabrik di Bekasi Korban 9 Tewas, Dipicu Ledakan Alat Produksi

BEKASI – Tragedi kebakaran pabrik pakan ternak PT Jati Nusantara Perkasa di Jalan Kaliabang Tengah, Pejuang, Kota Bekasi, Jawa Barat mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.

Terungkap, kebakaran tersebut diduga akibat ledakan peralatan produksi di pabrik tersebut.

“Karena api berasal dari ledakan alat produksi. Jadi apinya meluas kemana-mana,” kata Namar Naris, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi, Sabtu (2/11/2024).

Namun Namar tidak merinci bagaimana alat produksi itu bisa meledak. Menurut dia, itu kewenangan polisi untuk mengusutnya.

“Penyebab kebakaran ini adalah ledakan. Jika terjadi ledakan berarti ada masalah pada peralatan produksi. (Penyebabnya) kelalaian atau domain polisi,” ujarnya.

Kebakaran pabrik ini berlangsung lebih dari 14 jam. Namar mengungkapkan, salah satu kendala yang dihadapi petugas pemadam kebakaran adalah banyaknya material yang terbakar yang menumpuk di gedung-gedung yang runtuh akibat kebakaran tersebut.

Oleh karena itu, petugas harus membongkar terlebih dahulu bangunan tersebut untuk memadamkan sumber api yang masih menyala.

“Bahan pakan ternak tersebut muncul karena bangunannya roboh dan ditutup dengan baja seng yang berada di atas bahan pakan tersebut, sehingga cukup sulit bagi kami untuk membongkarnya menggunakan beko atau apalah, menggunakan alat berat,” ujarnya.

Diketahui, 9 orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang menimpa PT Jati Nusantara Perkasa Nusantara pada Jumat (1/11/2024). Korban ditemukan dalam keadaan terbakar.

– Korban yang kami temukan dalam keadaan tidak berbentuk, yang kami temukan hanya pecahan tengkorak, baik dari bagian pinggul maupun dari tulang rusuk dada, kata Heri Kurnianto, Kepala Operasi Penyelamatan Suku Dinas Damkarmat Kota Bekasi di lokasi kejadian.

Ia mengatakan, korban terjebak saat terjadi kebakaran di lokasi kejadian. Seluruh korban ditemukan di tempat berbeda.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *